Headline.co.id (Jakarta) ~ Sistem proteksi kebakaran modern kini tidak hanya mengandalkan hydrant atau sprinkler, tetapi juga teknologi fire suppression system yang bekerja otomatis sejak api muncul pertama kali. Sistem ini dirancang untuk memberikan perlindungan cepat dan presisi, sehingga aset dan keselamatan penghuni gedung lebih terjamin. Berbeda dari metode manual, fire suppression system tidak menunggu api membesar, melainkan langsung merespons begitu tanda awal kebakaran terdeteksi.
Baca juga: Wamenpar Resmi Buka F8 2025, Dorong Makassar Jadi Pusat Pariwisata Kreatif
Fire suppression system bekerja melalui beberapa tahapan. Pertama adalah tahap deteksi. Dalam ruangan dipasang sejumlah detektor yang sensitif, seperti smoke detector untuk mendeteksi partikel asap mikroskopis, heat detector yang merespons kenaikan suhu drastis, serta flame detector yang mampu mengenali spektrum cahaya dari nyala api. Detektor inilah yang berperan sebagai “mata dan telinga” sistem.
Setelah detektor mendeteksi gejala kebakaran, sinyal akan dikirim ke Master Control Fire Alarm (MCFA) atau panel kontrol utama. Panel ini berfungsi sebagai pusat kendali. Untuk menghindari pelepasan agen pemadam secara keliru, sistem biasanya menggunakan metode cross-zone, yakni membutuhkan konfirmasi dari minimal dua detektor berbeda sebelum aktivasi dilakukan.
Jika sinyal telah terverifikasi, panel kontrol memicu pelepasan agen pemadam dari tabung khusus yang sudah terhubung dengan jaringan pipa dan nozzle. Dalam hitungan detik, agen pemadam seperti gas clean agent dilepaskan dan menyebar merata ke seluruh ruangan. Gas ini bekerja dengan menyerap panas atau menurunkan kadar oksigen di area terbakar sehingga proses pembakaran berhenti.
Baca juga: Gempa 5,7 Guncang Banyuwangi-Situbondo, 50 Rumah dan Dua Tempat Ibadah Rusak
Keunggulan fire suppression system dibanding sistem berbasis air adalah kecepatannya menghentikan api tanpa menimbulkan kerusakan tambahan. Agen gas tidak meninggalkan residu berbahaya, sehingga peralatan elektronik maupun dokumen penting tetap aman setelah pemadaman.
Kecepatan dan otomatisasi fire suppression system menjadikannya pelengkap sempurna bagi sistem pemadam manual. Dengan cara ini, tidak ada celah dalam protokol keamanan gedung.
Dengan mekanisme yang presisi dan terukur, fire suppression system kini menjadi salah satu standar penting dalam perlindungan aset modern, khususnya untuk gedung perkantoran, pusat data, dan fasilitas industri yang menuntut keamanan tinggi.
Baca juga: Pemkab Kepulauan Seribu Targetkan Rp300 Juta dalam Bulan Dana PMI 2024



















