Headline.co.id (Jogja) ~ Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menegaskan identitasnya sebagai kota pelajar melalui penyelenggaraan Festival Literasi Jogja 2025, yang resmi dibuka pada Rabu (9/7) di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY. Mengusung tagline “Membaca, Berdaya, Sejahtera”, festival ini menjadi wujud nyata komitmen DIY dalam membangun masyarakat yang cerdas, inovatif, dan berdaya saing melalui penguatan budaya literasi.
Penjabat Sekretaris Daerah DIY, Aria Nugrahadi, dalam sambutannya menekankan bahwa literasi sejatinya melampaui sekadar kemampuan membaca. Ia mengajak masyarakat untuk memahami literasi sebagai kearifan dalam menghadapi kehidupan sosial.
“Literasi yang sejati tidak hanya membuat pandai tetapi juga bijak. Seorang yang melek literasi seharusnya tidak hanya mampu membaca teks tetapi juga membaca kehidupan, serta melihat kebijakan yang benar dan salah, yang adil dan dzalim,” ujar Aria.
Menurut Aria, pemahaman literasi yang komprehensif harus mencakup berbagai aspek seperti numerasi, literasi digital, hingga literasi finansial. Ia menekankan bahwa literasi adalah fondasi penting untuk mewujudkan perubahan sosial yang nyata.
Baca juga: Karhutla di KITB Siak Berhasil Dipadamkan, Tim Gabungan Terus Lakukan Pendinginan
“Literasi bukanlah sekedar kemampuan membaca dan menulis, melainkan keberanian untuk menghidupkan kata-kata menjadi perubahan yang nyata,” imbuhnya.
Festival ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Aminudin Aziz, yang hadir dalam pembukaan acara. Ia menyebut Festival Literasi Jogja sebagai pionir dan langkah penting dalam gerakan literasi nasional.
“Perpustakaan Nasional berkomitmen penuh untuk mendukung setiap upaya peningkatan literasi di seluruh pelosok negeri. Dan Festival Literasi Jogja ini menjadi yang pertama diadakan,” jelas Aminudin.
Festival Literasi Jogja 2025 akan berlangsung selama lima hari, mulai 9 hingga 13 Juli 2025, dengan beragam kegiatan yang melibatkan berbagai kalangan. Agenda seperti bedah buku, diskusi interaktif bersama penulis ternama, lokakarya penulisan kreatif, serta pameran buku dari berbagai penerbit turut meramaikan acara ini. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa mendapatkan voucher potongan harga untuk pembelian buku.
Baca juga: Kecelakaan Libatkan Tiga Sepeda Motor di Berbah Sleman, Satu Pelajar Tewas di Tempat
Festival ini tidak sekadar menjadi ajang selebrasi, namun juga menjadi media edukatif untuk menumbuhkan minat baca dan memperluas kesadaran akan pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari.
Diharapkan, rangkaian kegiatan ini dapat menjadi trigger kolektif bagi masyarakat untuk menjadikan literasi sebagai gaya hidup. Literasi diposisikan bukan hanya sebagai aktivitas intelektual, melainkan sebagai sarana pemberdayaan diri dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

















