Headline.co.id (Jakarta) ~ Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasinya atas langkah strategis yang diambil untuk mempererat hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Hal ini disampaikan setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melaporkan hasil kunjungan delegasi Indonesia ke Negeri Paman Sam.
Baca juga: Dukung Program Presiden Prabowo, Polres Bantul Panen Jagung di Lahan Baru
Dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/4), Airlangga menjelaskan bahwa sejumlah pertemuan tingkat tinggi telah dilakukan dengan pejabat senior AS, termasuk U.S. Trade Representative, Secretary of Commerce Lutnick, Secretary of Treasury Bessent, dan Direktur National Economic Council.
“Indonesia menerima apresiasi atas proposal komprehensif yang kami ajukan, yang mencakup aspek tarif, non-tarif, hingga langkah konkret untuk menyeimbangkan neraca perdagangan secara adil dan setara,” ujar Airlangga.
Ia mengungkapkan, neraca perdagangan kedua negara saat ini mencapai sekitar USD19 miliar. Dalam upaya memperkuat hubungan, Indonesia juga merencanakan proyek pembelian baru dari Amerika Serikat senilai lebih dari USD19,5 miliar.
Baca juga: Korban Tenggelam di Sungai Progo Ditemukan Setelah Tiga Hari Pencarian
Selain itu, Airlangga mengungkap rencana investasi perusahaan Indorama sebesar USD2 miliar di Louisiana untuk proyek Blue Ammonia. Isu critical mineral juga menjadi fokus utama dalam diskusi bilateral tersebut.
Indonesia, lanjut Airlangga, mendesak perlakuan tarif resiprokal untuk produk-produk utamanya agar mampu bersaing setara di pasar Amerika, selevel dengan negara-negara seperti Vietnam dan Bangladesh.
Dalam rangka menindaklanjuti hasil perundingan, Presiden Prabowo telah menginstruksikan pembentukan tiga satuan tugas (satgas) baru: Satgas Perundingan Perdagangan Investasi dan Keamanan Ekonomi, Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK, serta Satgas Deregulasi Kebijakan. Pemerintah juga mempercepat pembentukan Satgas Peningkatan Iklim Investasi dan Percepatan Perizinan Berusaha.
Lebih lanjut, Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat telah menandatangani kesepakatan non-disclosure agreement (NDA) untuk menjaga kerahasiaan isi pembicaraan bilateral.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa seluruh pendekatan Indonesia dalam negosiasi ini mengedepankan prinsip win-win solution, tanpa membeda-bedakan mitra dagang mana pun. “Apa yang kita tawarkan sejalan dengan upaya deregulasi yang sedang berjalan di dalam negeri,” tambah Airlangga.
Dengan langkah konkret ini, Indonesia berharap hubungan ekonomi dengan Amerika Serikat semakin kokoh dan membawa manfaat setara bagi kedua bangsa.
Baca juga: Waspada! Arab Saudi dan Indonesia Sepakat Perketat Larangan Haji Non-Resmi




















