Dasar Hukum dan Keutamaan Sholawat Nariyah sebagai Amalan Orang Nahdliyyin ~ Headline.co.id (Jakarta). Sholawat Nariyah telah lama menjadi salah satu amalan utama di kalangan Nahdliyyin sebagai wujud pengaduan dan permohonan pertolongan kepada Allah SWT, khususnya dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Praktik membaca sholawat nariyah didasarkan pada dalil-dalil syar’i dan hadits shahih, yang menggarisbawahi keutamaan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu ibadah yang sangat dianjurkan.
Baca juga: Hukum Muntah Saat Puasa Apakah Batal? Simak Penjelasan Ini agar Berhati-hati dalam Ibadah Ramadhan
Keutamaan membaca sholawat ditegaskan dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim yang berbunyi:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Artinya: “Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
Hadits ini mendorong umat Islam untuk senantiasa mengirimkan sholawat kepada Nabi Muhammad sebagai bentuk rasa cinta dan penghormatan, sekaligus mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda.
Baca juga: Apakah Ciuman Membatalkan Puasa? Begini Penjelasan Lengkap Keabsahan Ibadah Ramadhan
Dilansir Headline Media dari situs resmi Nahdlatul Ulama pada Minggu (16/3), di kalangan Nahdliyyin, sholawat Nariyah sangat populer, terutama ketika menghadapi masalah hidup yang sulit dipecahkan. Umat yang berpegang pada tradisi ini percaya bahwa dengan membaca sholawat Nariyah, segala kesulitan akan teratasi dan keperluan dunia serta akhirat dapat terpenuhi. Praktik ini menjadi salah satu cara untuk mengembalikan persoalan pelik kepada Allah SWT, dengan harapan mendapatkan pertolongan dan keberkahan.
Sholawat Nariyah memiliki bacaan sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
الَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ
وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ
وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُومٍ لَكَ
Baca juga: Niat Puasa Ramadhan: Panduan Lengkap Menurut NU dan Muhammadiyah
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah sholawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau segala kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dilenyapkan, segala keperluan terpenuhi, serta segala yang didambakan dan husnul khatimah dapat diraih; semoga dengan keagungan wajah beliau, hujan pun turun, dan semoga berkatnya tercurah kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas, sebanyak bilangan segala yang Engkau ketahui.”
Dasar hukum dan keutamaan sholawat Nariyah juga ditegaskan dalam kitab Khazinatul Asrar karya Sayyid Muhammad Haqqi An-Nazili. Dalam kitab tersebut, disebutkan bahwa salah satu sholawat yang mustajab adalah sholawat Tafrijiyah Qurthubiyah. Di kalangan masyarakat Maroko, sholawat inilah yang dikenal sebagai sholawat Nariyah. Umat Islam yang mengharapkan apa yang diidamkan atau ingin menolak hal yang tidak diinginkan, berkumpul dalam satu majelis dan membaca sholawat Nariyah sebanyak 4444 kali, sehingga keinginan mereka tercapai dengan cepat, insya Allah.
Baca juga: Doa Ramadhan Hari Ke-17: Memohon Petunjuk, Pemenuhan Hajat, dan Keutamaan Sholawat
Tradisi membaca sholawat Nariyah telah diturunkan sejak dahulu oleh para ulama Nahdlatul Ulama. Amalan ini tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat tali ukhuwah di antara jamaah dan sebagai wadah untuk menyampaikan harapan serta doa agar segala permasalahan hidup dapat terselesaikan melalui pertolongan Allah SWT.
Para ulama sepakat bahwa sholawat merupakan amalan yang memiliki dasar hukum yang kuat dalam Islam. Dengan mengacu kepada hadis shahih dan dalil-dalil klasik, para ulama menekankan bahwa membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah salah satu bentuk pengabdian yang dianjurkan, terutama dalam rangka memohon keberkahan, pertolongan, dan penyelesaian masalah. Di kalangan Nahdliyyin, sholawat Nariyah telah menjadi bagian integral dari kegiatan keagamaan, terutama dalam majelis taklim dan pertemuan spiritual, di mana jamaah berkumpul untuk bersama-sama membaca sholawat sebagai bentuk penguatan iman.
Baca juga: Bagaimana Hukum Memotong Kuku Saat Puasa? Simak Penjelasan Lengkapnya
Selain aspek spiritual, amalan sholawat Nariyah juga dianggap sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan penuh keikhlasan, umat Islam dianjurkan untuk membaca sholawat ini setiap kali menghadapi kesulitan atau persoalan yang tampak sulit dipecahkan. Hal ini sejalan dengan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas izin dan kehendak Allah, sehingga dengan mengirimkan sholawat, umat diharapkan mendapatkan pertolongan dan solusi dari-Nya.
Demikianlah penjelasan mengenai dasar hukum dan keutamaan sholawat Nariyah sebagai amalan orang Nahdliyyin, yang telah menjadi tradisi turun temurun dalam menjaga keikhlasan dan keutuhan spiritual umat Islam. Informasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam kepada para pembaca serta menginspirasi untuk terus memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai jalan untuk mendapatkan keberkahan dan pertolongan Allah SWT.





















