Film Pendek “Diary in Highschool”: Potret Kegelisahan Generasi Z di Bangku SMA ~ Headline.co.id (Jakarta). Kehidupan remaja selalu dipenuhi dengan dinamika yang kompleks, mulai dari pencarian identitas diri hingga berbagai dilema sosial dan percintaan. Hal inilah yang coba diangkat dalam film pendek Diary in Highschool, garapan sutradara Rudizen, yang kini tayang di kanal YouTube Zen Production. Film ini berhasil menangkap realitas Generasi Z dengan pendekatan yang autentik dan emosional.
Baca juga: Hukum Barang Jatuh ke Kloset: Apakah Najis dan Bagaimana Menyucikannya?
Kisah Nayla dan Pergulatan Remaja
Diary in Highschool berfokus pada Nayla, seorang siswi SMA yang harus menghadapi beragam tantangan khas remaja. Di tengah perjalanannya, Nayla mengalami pergulatan batin antara persahabatan, percintaan, serta pencarian jati diri. Film ini menggambarkan bagaimana ia berusaha menyeimbangkan kehidupannya, meski sering dihantui rasa tidak cukup baik dan ketegangan dalam hubungan dengan pasangannya.
Tak hanya itu, film ini juga menyoroti isu kesehatan mental yang kerap dialami remaja, terutama dalam menghadapi tekanan sosial dan ekspektasi lingkungan sekitar. Untungnya, Nayla mendapat dukungan dari dua sahabatnya, Kelana dan Ermin, yang membantunya melewati berbagai tantangan.
Baca juga: Dua Penyidik Ditsiber Polda Jateng Diperiksa Propam Usai Datangi Personil Band Sukatani
Autentik dan Dekat dengan Generasi Z
Sutradara Rudizen mengakui bahwa Diary in Highschool bukan sekadar film remaja biasa, tetapi juga refleksi atas realitas yang dihadapi Generasi Z saat ini. Dengan mengangkat tema identitas, body image, hingga hubungan yang sehat, film ini menjadi cerminan dari berbagai perasaan dan pengalaman yang akrab dengan kehidupan remaja modern.
“Pendekatannya langsung menyasar Generasi Z, sehingga mereka akan merasa dekat dan relate saat menontonnya,” ujar Rudizen dalam wawancara.
Baca juga: ICJR Desak Evaluasi Aturan Internal Polri Usai Kasus Band Sukatani
Keautentikan film ini semakin diperkuat dengan keterlibatan remaja dari Generasi Z dalam proses pengembangan cerita dan karakter. Hal ini membuat Diary in Highschool terasa lebih hidup dan natural, mencerminkan realitas kehidupan remaja masa kini.
Lebih dari Sekadar Hiburan
Selain menyajikan cerita yang menarik, Diary in Highschool juga membuka ruang diskusi bagi para remaja terkait isu-isu yang sering mereka hadapi. Dengan menyajikan kisah Nayla yang penuh lika-liku, film ini mengajak penonton untuk lebih memahami dan mendukung sesama dalam menghadapi tekanan hidup.
“Kami sadar bahwa banyak remaja di luar sana yang mengalami hal serupa dengan Nayla, tetapi tidak semuanya memiliki dukungan yang sama. Melalui film ini, kami ingin mengajak mereka untuk lebih terbuka dan mencari support system yang tepat,” tambah Rudizen.
Dengan pendekatan yang dekat dengan realitas remaja, Diary in Highschool menjadi film yang layak ditonton, tidak hanya bagi Generasi Z, tetapi juga bagi orang tua dan pendidik yang ingin memahami lebih dalam dunia remaja saat ini. Film ini dapat disaksikan di kanal YouTube Zen Production dan diharapkan mampu menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan mental remaja.
Baca juga: Bagaimana Hukum Menjual Kembali Makanan Sisa? ini Jawabannya





















