Headline.co.id (Jakarta) ~ Rapat koordinasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) membahas upaya penurunan angka kemiskinan menjadi menjadi 6,5 persen dan angka anak kerdil menjadi 14 persen di tahun 2024. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di kantor sekretariat TNP2K di Gedung Grand Kebon Sirih Jakarta, Selasa (11/2).
baca juga : Jokowi: Generasi Muda Jadi Jangkar Kemitraan Indonesia-Australia
Turut hadir dalam rapat koordinasi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
Angka prevalensi stunting secara nasional saat ini mencapai 27,6 persen, turun dari angka 30,8 persen pada 2018. Pemerintah terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Dalam RPJMN, Pemerintah menargetkan angka kemiskinan 7-6,5 persen di akhir tahun 2024. Target penurunan tersebut diharapkan bersamaan dengan turunnya jumlah penduduk miskin menjadi 18,34 hingga 19,75 juta orang.
Baca juga : Cegah Penyebaran Virus Corona, Polda DIY Lakukan Sosialisasi Kesehatan
Guna melakukan percepatan penurunan angka kemiskinan, pemerintah telah merangkum sejumlah program yang bertujuan untuk mengguragi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin.
Usai rapat juga dilakukan penandatanganan sejumlah kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) antara TNP2K dengan pihak swasta, yakni PT Mayora Indah, PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) Thailand, Yayasan Hadji Kalla, Universitas Hasanuddin dan Universitas Airlangga. Penandatanganan tersebut disaksika langsung oleh Wapres Ma’ruf Amin.