Headline.co.id (Bekasi) ~ Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat minta dibangunkan sepuluh jembatan penyeberangan orang (JPO) dan jembatan penyeberangan sepeda motor di atas perlintasan kereta api. Usulan tersebut menyusul dioperasikannya rel dwiganda yang ditargetkan pada 2021.
baca juga : Liburan ke Jogja Naik Kereta Api, Ada Diskon 10 Persen Untuk Februari-Maret
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Widayat Subroto menyampaikan untuk titik-titik masih dibahas, sepanjang dari mulai batas DKI sampai dengan Bekasi Timur, Minggu (9/2).
Ia juga menambahkan, usulan tersebut disampaikan ke Direktrorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan, pemilik proyek rel dwiganda atau double-double track.
“Karena begitu kelewat DDT, orang engak bisa lewat, ketutup, maka lewat atas,” ungkapnya.
“Usulan dibangunkan jembatan penyeberangan ini memudahkan akses masyarakat di utara dan seletan rel kereta api, Maksud kami kalau memang jalur kami ada yang keputus, mereka membantu prosesnya, jangan sampai benar-benar keputus, jadi enggak ada akses,” ujarnya.
baca juga : Gandeng PT KAI, Pemkot Jakarta Utara Basmi Maksiat di Kawasan Royal
Subroto menambahkan, selain jembatan orang dan sepeda motor, instansinya juga mengusulkan pembangunan tiga underpass. Lokasinya di Kranji (Bekasi Barat), Agus Salim (Bekasi Timur), dan penggandaan underpass di Jalan Baru samping Pasar Baru Bekasi Timur.
“Dari PJKA yang utama itu Kranji dan duplikasi di Pasar Baru, kalau Agus Salim masih proses pembahasan,” ujar dia.
Menurut dia, jika DDT dioperasikan maka setiap tujuh menit sekali kereta api akan melintas, baik itu kereta commuter maupun kereta jarak jauh. Adapun sekarang DDT baru sampai ke Stasiun Cakung hingga ke Manggarai. Kementerian menargetkan proyek ini selesai 2021 mendatang sampai ke Cikarang.
baca juga : BPBD Minta Warga 13 Perumahan di Bekasi Waspadai Banjir Susulan