HeadLine.co.id, (Jakarta) – Tanda tangan Kontrak Penyelenggaraan Subsidi Angkutan Kereta Api Perintis Tahun Anggaran 2020 senilai Rp. 159,2 Miliar, Antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero telah dilaksanakan.
Disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri dan Dirut PT KAI Edi Sukmoro di kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (28/1). Penandatangan kontrak dilakukan oleh para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Direktur Keuangan PT KAI.
“Ini adalah langkah baik dalam rangka mengeksekusi visi Presiden untuk memastikan konektivitas itu terjadi dimana-mana, tidak terkecuali pada daerah-daerah yang belum punya kemampuan maksimal yang harus disubsidi melalui angkutan perintis ini,” ujar Menhub.
Baca Juga: Kereta Api Cibatu-Garut Beroperasi Februari, PT KAI Akan Beri Layanan Gratis
Di sisi lain, Menhub mengatakan kebutuhan akan konektivitas khususnya kereta api itu sangat besar dan di masa mendatang kereta api akan mendominasi angkutan massal di kota-kota besar dan juga antar kota.
Adapun nilai kontrak kerja sama ini yaitu senilai Rp. 159.280.835.439. Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 11 persen dari total nilai kontrak dari tahun 2019 sebesar Rp. 179.477.307.180.
Jangka waktu penyelenggaraan kontrak Subsidi Angkutan Kereta Api Perintis Tahun Anggaran 2020 terhitung mulai tanggal 1 Januari s/d 31 Desember 2020.
Baca Juga: Bupati Garut: Stasiun Garut jadi Stasiun Termegah di Indonesia
Menhub menyebut turunnya nilai subsidi ini adalah tanda efisiensi, karena subsidi adalah stimulasi bagi suatu pergerakan. Jika semakin hari okupansinya makin besar, pendapatan dari tiket juga makin besar, sehingga dalam waktu tertentu tidak perlu disubsidi lagi.
“Contohnya di Palembang, sekarang ini subsidinya Rp. 90 miliar, sekarang pendapatannya sudah Rp. 60 miliar. Dalam dua tahun diyakini akan melampaui itu, jadi subsidinya dapat kita alihkan ke tempat-tempat yang lain,” ungkapnya.
Subsidi ini akan dialokasikan untuk kereta api perintis yang terdiri dari: KA Bathara Kresna lintas Purwosari – Wonogiri Jawa Tengah, KA Cut Meutia lintas Krueng Mane – Krueng Geukueh Aceh Utara, KA Lembah Anai lintas Kayutanam – Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumatera Barat, KA Minangkabau Ekspres lintas BIM – Padang, dan KA LRT Sumatera Selatan.