Alasan Budi menggunakan nama ratu karena nama tersebut identik dengan sesuatu yang bernuansa tradisional, kuno, sebagaimana juga akgkringan, tak hanya itu, Nama Ratu merupakan suatu petinggi dari sebuah kerajaan sehingga diharapkan angkringan ratu menjadi angkringan yang premium.
Baca juga : Wisata Alam Ketep Pass Magelang Lokasi Tiket masuk dan Rutenya
Setelah berdiri selama kurang lebih 9 bulan, dan melalui proses yang panjang sehingga membuat Angkringan Ratu berhenti, Namun itu tidak membuat pak Budi Seputro menyerah, Ia kembali lagi membuat konsep baru menjadi Sate Ratu. Terhitung mulai 16 Maret 2016 Budi menjual 3 menu andalannya yakni Sate Merah, Sate Lilit, dan Ceker Tugel.
Berkat kegigihan berjuang bersama sangistri sate ratu ini sudah dikenal hingga ke mancanegara.
Penghargaan Sate Ratu
Selama 3 tahun berdiri, Budi Selaku pendiri Sate Ratu Jogja telah meraih beberapa penghargaan diantaranya adalah penghargaan certificate of excellence 2 tahun berturut-turut (2017 dan 2018) dari Trip Advisor, dan penghargaan sebagai Finalis kuliner Bango. Semua itu tidak luput dari perjuangan kerja keras, doa dan ketulusan dalam menjalankan bisnis kulinernya.

Yang paling menarik dan unik dari sate ratu adalah keakraban dan keramahan dari pemilik warung kuliner tersebut. Ketika ada pengunjung dating Budi Seputro dengan senyuman dan ketulusanya selalu akrab dengan para penggunjungnya.
Bukan saat ditanya cabangnya ada dimana saja? Pak Budi dengan tegas langsung menjawab tidak memiliki cabang dan tidak ada rencana untuk membuka cabang, meski franchise pun pak Budi tidak menerima, itu semua karena pak Budi ingin selalu menyaba dan menjalin keakraban kepada setiap pengunjung yang menikmati kulinernya.





















