“Bioskop tidak boleh, spa, salon, arena mainan anak masih tidak boleh beroperasi. Di luar itu semua komoditi boleh, untuk di resto (di dalam mal) itu masih take away,” jelasnya.
baca juga: Update Covid-19 Selasa 2 Juni: Sumsel Masuk 5 Provinsi dengan Kenaikan Kasus Cukup Tinggi
Ema menggambarkan, apabila terdapat pelanggaran di salah satu ruang dagang, pengelola mal harus mendindaknya secara bertahap. Namun, jika pelanggaran secara berulang maka Pemkot Bandung tidak akan segan untuk menutup kembali seluruh area mal.
“Kalau nanti ada pelanggaran satu tenant, yang dihukum tenant dulu ditindak harus perbaiki dulu kalau tidak mengikuti ya tutup, kalau berulang ini masih membandel maka yang ditutup malnya lagi semuanya,” terangnya.
Oleh karenanya, sambung Ema, guna meningkatkan pengawasan di area mal ini Pemkot Bandung memutuskan untuk mencabut kebijakan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bandung.
baca juga: Keluarga Miliki Peran Penting untuk Kebiasaan baru Hadapi New Normal
Para ASN ini menurut Ema akan diberdayakan melakukan monitoring di 23 mall ataupun area pertokoan lainnya. Termasuk guna memastikan seribu lebih restoran dan 16 ribuan pertokoan di Kota Bandung bisa mengikuti sesuai aturan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional.
“Makanya sekarang di PSBB proporsional ini seluruh aparatur tidak WFH, karena kita butuh SDM aparatur untuk mengawasi. Karena kita terbatas orang, kita butuh pengawasan,” ungkapnya.
Untuk kepastian mal akan dibuka atau tetap ditutup baru bisa diputuskan pekan depan. Itupun kebijakannya tetap ditentukan oleh kepala daerah, setelah tim Gugus Tugas Covid-19 selesai mengecek seluruh mall yang ada di Kota Bandung.
baca juga: Resmi! Kementerian Agama Putuskan Pemberangkatan Jemaah Haji Indonesia 2020 Batal
“Nanti kita tunggu setelah selesai yang 23, nanti kita lapor dulu karena yang ambil kebijakan nanti ada Pak Wali Kota, nanti pertimbangan ada dari seluruh unsur pimpinan kota. Kalau dalam tujuh hari ini udah oke bisa saja kita rekomendasikan mulai beraktivitas, atau justru jangan dulu,” katanya.

















