HeadLine.co.id, (Internasional) – Demi mencegah penyebaran wabah Covid-19 di Turki, Presiden Tayyip Erdogan telah mengambil keputusan untuk memberlakukan jam malam kepada warga Turki yang berusia di bawah 20 tahun.
Baca juga: Kenali Gejala Serangan Jantung Pagi Hari
Kebijakan tersebut berjalan sejak Jumat (3/4) waktu setempat. Kebijakan lainnya, Turki memutuskan untuk menutup akses perbatasan di 31 kota, di antara Istanbul. Pembatasan tersebut untuk semua kendaraan terkecuali jalur transit dan pasokan makanan, produk medis dan sanitasi.
Baca juga: Gempa Berskala 4,3 Magnitudo Guncang Daruba Maluku Utara
“Kami telah memutuskan untuk memberlakukan jam malam parsial bagi orang-orang di bawah 20 tahun pada Jumat tengah malam,” ungkap Erdogan saat jumpa pers di Istanbul, dikutip Reuters, Sabtu (4/4/2020).
Baca juga: Ma’ruf Amin Dorong MUI Keluarkan Fatwa Haram Mudik di Tengah Pandemik Covid-19
Erdogan menyatakan ditutupnya perbatasan 31 kota itu akan berlaku selama 15 hari. Namun akan segera di evaluasi kembali setelah 15 hari.
“Penutupan perbatasan kota akan berlaku selama 15 hari pada awalnya. Namun periode ini dapat diperpanjang jika perlu,” terangnya.
Baca juga: Awas! Pakar Paru UNS Sampaikan Bahaya Disemprot Disinfektan Langsung Pada Tubuh
Erdogan juga mewajibkan masyarakat untuk menggunakan masker di tempat umum yang ramai, di angkutan umum dan toko kelontong dan tempat kerja.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) korban tewas akibat Corona di Turki naik 356 orang hingga Jumat (3/4) waktu setempat. Lebih dari 18.000 orang terinfeksi positif virus Corona.




















