Headline.co.id (Solo) ~ Penyemprotan disinfektan langsung pada tubuh manusia sangat berbahaya karena dapat mengganggu kesehatan, hal tersebut disampaikan oleh Reviono selaku Pakar Paru dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
baca juga: Polda Sumsel Larang Gelar Pesta Pernikahan, Melanggar Siap-siap dapat Sangsi
Reviono yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS mengatakan bahwa bahan yang terkandung dalam disinfektan merupakan partikel berbahaya. Jika disinfektan tersebut langsung terhirup, bisa membuat peradangan pada saluran napas dan jika terkena mata akan terjadi iritasi.
Menurutnya, jika setiap hari disemprot ke tubuh, otomatis ada akumulasi partikel berbahaya yang terhirup dan masuk ke dalam saluran pernapasan, baik itu dari deterjen maupun alkohol. Sehingga dapat terjadi kerusakan yang paling ringan yaitu bronkitis akut. Selain itu, bisa juga terjadi peradangan pneumonitis, jadi di alveoli ikut meradang atau terjadi kerusakan.
Reviono menyarankan jika seorang berpergian dari tempat yang disinyalir sebagai sumber infeksi seperti rumah sakit sebagiknya sampai dirumah harus langsung membersihkan diri termasuk ganti pakian.
Namun, Lanjut Reviono, jika bepergian biasa misalnya ke rumah teman atau saudara yang sehat, cukup cuci tangan dengan sabun sudah efektif untuk membunuh kuman, bakteri, dan virus di tangan. Ia juga menyarankan untuk tetap menggunakan masker, jaga jarak, dan hindari kerumunan terlebih dahulu.
Mengenai penyemprotan disinfektan di jalan-jalan, ia menilai hanya efisien dilakukan di daerah-daerah yang banyak dijumpai orang dalam pengawasan (ODP) Covid-19.
baca juga: Hadapi Corona, Bupati Cirebon Beri Bantuan Kepada Keluarga Pra Sejahtera
“Menurut saya, (untuk lokasi tanpa ODP) lebih efektif dengan mengelap ke permukaan benda yang sering disentuh, seperti daun pintu, pegangan tangga, pegangan lift, pegangan kursi karena penularan lewat benda-benda tersebut relatif tinggi,” katanya.
Reviono menghimbay agar masyarakat selalu menjaga kesehatan karena pertahanan tubuh bisa melawan virus, selanjutnya virus mati dengan sendirinya.
baca juga: Virus Corona Terus Merebak, Lebih dari 53 Ribu Orang Meninggal
“Selama virus itu menular, virus akan hidup terus karena berpindah dari orang satu ke orang lain, maka perlunya jaga jarak serta hindari kerumunan untuk memutus penyebaran Covid-19, minimal jarak satu meter supaya kalau ada virus tidak melompat. Kalau sedang batuk pakai masker, hindari salaman, dan ikuti anjuran dari pemerintah lainnya,” tutupnya.
baca juga: Cegah Korupsi Percepatan Penanganan Corona, KPK Tepatkan Anggotanya Di Gugus Tugas COVID-19




















