Headline.co.id, Takengon ~ Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengambil langkah cepat untuk menyelamatkan pendapatan petani cabai di tengah situasi pascabencana. Dengan memanfaatkan jalur logistik udara, sebanyak 492 ton cabai merah berhasil dikirim ke luar daerah. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas harga sekaligus menyerap hasil panen raya yang melimpah pada Sabtu (20/12/2025).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Aceh Tengah, Mustafa Kamal, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan solusi konkret atas terganggunya jalur distribusi darat serta tingginya produksi cabai yang bertepatan dengan masa pemulihan pascabencana. Strategi ini dikenal dengan istilah “cabai terbang” dan merupakan hasil diplomasi cepat Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.
Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, secara langsung menyampaikan permohonan kemudahan logistik kepada Presiden RI saat kunjungan kerja ke Dataran Tinggi Gayo beberapa waktu lalu. “Bapak Presiden menyanggupi permintaan Bupati. Instruksi tersebut langsung ditindaklanjuti dengan kebijakan pemanfaatan ruang kargo pesawat logistik. Saat pesawat kembali setelah mengantar bantuan, ruang kosongnya digunakan untuk mengangkut cabai petani kita,” jelas Mustafa Kamal.
Selain berkoordinasi dengan pemerintah pusat, Pemkab Aceh Tengah juga menyurati Bank Indonesia untuk memperoleh dukungan subsidi ongkos angkut. Koordinasi intensif turut dilakukan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna memastikan kelancaran rantai distribusi di tengah kondisi darurat.
Hingga saat ini, sinergi pemerintah daerah, BUMD, dan pihak swasta telah berhasil menyalurkan total 492 ton cabai ke berbagai daerah. Kontribusi terbesar berasal dari Ian Ekspedisi dengan volume 260 ton, disusul Rumah Tani Nusantara sebanyak 147 ton. Sementara itu, kerja sama Kementerian Pertanian dengan Kodim menyerap 40 ton, BUMD PD Tanoh Gayo sebanyak 35 ton, serta dukungan Ferry Irwandi sebesar 10 ton.
Meski demikian, Mustafa Kamal mengakui bahwa belum seluruh hasil panen petani dapat terserap secara optimal. Luasnya areal tanam yang memasuki panen raya secara bersamaan menjadi tantangan tersendiri dalam proses distribusi. “Kami menyadari masih ada warga yang kesulitan memasarkan cabainya. Pemerintah terus berupaya mencari solusi agar hasil keringat petani tidak terbuang sia-sia,” tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengimbau para petani yang masih mengalami kendala pemasaran agar segera berkoordinasi dengan BUMD PD Tanoh Gayo atau mitra distribusi seperti Rumah Tani Nusantara, sehingga hasil panen dapat segera tertangani dan tersalurkan dengan baik. (Fasya Harsa/MC Aceh Tengah)








