HeadLine.co.id, (Nasional) – Belakangan ini permen jahe ramai diburu oleh para pembeli karena dianggap manjur menangkal virus corona. Hal ini menyebabkan produksi permen jahe meningkat hingga 100 persen.
Salah satu pemilik UMKM permen jahe AF Special Aep Saepulloh mengungkapkan bahwa usaha miliknya pada hari normal hanya memproduksi 500 kilogram sehari.
Baca Juga: Terinspirasi Film, Seorang Siswi SMP Tega Bunuh Bocah 5 Tahun
Namun setelah melonjaknya pemintaan, usahanya memproduksi hingga 1 ton dalam sehari.
“Paling banyak ke Bekasi, kita kirim ke sana sekitar 90 persenan sisanya baru ke daerah lain,” ungkap Aep Saepulloh, Sabtu (7/3) di usaha miliknya Jalan Prana, Babakanjampang, RT02/18, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.⠀
Karena permintaan permen tinggi, harga bahan baku pembuatannya pun jadi melambung tinggi. Termasuk langkanya bahan baku di Sukabumi.
“Karena di Sukabumi sudah enggak ada, saya minta bahan dari Lampung dan Jawa untuk Jahe yang kita buat sebagai bahan dasar permen, sehari kita produksi 1 ton padahal biasanya rata-rata 500 kilogram,” tuturnya.
Baca Juga: WNA Asal Gambia Diciduk Polisi, Ngaku Miliki Harta Rampasan Perang Syiria
Akibat langkanya bahan baku pembuatan permen jahe serta melonjaknya harga bahan baku tersebut, ia mengaku menaikkan sedikit harga permen dengan batas wajar.
“Kenaikan sekitar Rp3 ribu sampai Rp4 ribu perkilogram. Dulu perkilogram rata-rata Rp21 ribu,” jelasnya.



















