Headline.co.id, Jakarta ~ Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menekankan pentingnya peran koperasi dalam pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas. Menurut Ferry, koperasi dapat menjadi alat untuk mengorganisir usaha komunitas agar lebih mandiri dan kompetitif. Hal ini disampaikan dalam acara Inklusiland bertema “Everyone Shine, Everyone Matters” yang diadakan oleh Yayasan Inklusi Pelita Harapan di Tangerang Selatan. Acara ini menjadi ajang interaksi dan kreativitas bagi masyarakat penyandang disabilitas.
Ferry menyatakan, “Ini menunjukkan minat acara Inklusiland dari tahun ke tahun luar biasa. Mudah-mudahan di tahun depan Kemenkop bersama kementerian lain dapat ikut membantu membesarkan kegiatan Yayasan Cahaya,” seperti dikutip dari pada Selasa (9/12/2025). Ia menambahkan bahwa semangat kesetaraan harus menjadi dasar dalam membangun akses ekonomi bagi masyarakat disabilitas, karena setiap orang memiliki hak yang sama untuk mengembangkan bakat dan kehidupannya.
Sebagai contoh, Ferry menyebutkan koperasi penyandang tunanetra yang memproduksi Alquran braille dan menyumbangkannya ke masjid-masjid. Inisiatif berbasis komunitas ini dianggapnya sebagai model pengembangan koperasi yang dapat diterapkan pada komunitas penyandang disabilitas lainnya. “Beberapa waktu lalu kami didatangi koperasi penyandang tunanetra. Mereka memproduksi Alquran braille dan menyumbangkannya ke masjid. Saya berpendapat, basis komunitas seperti ini cocok bila punya koperasi sehingga bisa bersinergi dengan banyak pihak,” jelasnya.
Ferry menekankan bahwa koperasi berbasis komunitas dapat menjadi motor penggerak ekonomi inklusif. Dengan dukungan dari kementerian terkait, produk-produk yang dihasilkan oleh komunitas disabilitas dapat dikembangkan lebih luas. Ia berharap bahwa apa yang dilakukan oleh koperasi tunanetra tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat, dan basis komunitas dari Yayasan Cahaya dapat didorong untuk memiliki koperasi agar produk yang dihasilkan penyandang disabilitas dapat berkembang.
Selain itu, Ferry melihat acara Inklusiland bukan hanya sebagai wadah hiburan, tetapi juga sebagai momentum untuk membangun jejaring ekonomi inklusif. Ia berharap ke depan Yayasan Inklusi Pelita Harapan dapat membentuk sebuah badan usaha koperasi untuk mewadahi seluruh kegiatan ekonomi dan kreativitas dari anggotanya yang mayoritas penyandang disabilitas. “Dengan koperasi, penyandang disabilitas bisa lebih mandiri dan berdaya saing,” tutupnya.





















