Headline.co.id, Jakarta ~ PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) menjalin kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk memperkuat riset nasional melalui ajang Ristek Kalbe Science Awards (RKSA) 2025. Acara ini mengusung tema “Kerja Sama Pentahelix dalam Menunjang Hilirisasi Penelitian” dan bertujuan untuk menjembatani sinergi industri dan peneliti.
Sebanyak tiga tim telah diumumkan sebagai penerima dana penelitian RKSA 2025, yang dipilih dari 420 judul penelitian yang diajukan. Penganugerahan dilakukan pada Rabu (3/12/2025) di Auditorium Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dihadiri oleh akademisi dari berbagai universitas ternama di Indonesia.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady, menyatakan bahwa RKSA 2025 merupakan komitmen Kalbe untuk memperkuat riset nasional. “Kalbe meyakini bahwa Indonesia memiliki banyak potensi inovasi sains dan teknologi. Melalui RKSA, Kalbe menjembatani sinergi industri dan peneliti sekaligus mempercepat hilirisasi. Tujuannya adalah agar penerapan riset memiliki hasil berupa produk dan jasa yang bermanfaat, baik secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat Indonesia,” jelas Irawati dalam konferensi di Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Kerja sama dengan Kemendiktisaintek ini sejalan dengan langkah strategis “Diktisaintek Berdampak”, yang bertujuan mentransformasi sains dan teknologi sebagai penggerak utama perubahan sosial dan ekonomi bangsa. Ketua Dewan Juri RKSA 2025, Prof. Dr. Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK., menekankan pentingnya kualitas riset yang terintegrasi dengan misi kemandirian dalam bidang kesehatan untuk mendukung ketahanan nasional.
“Potensi kesuksesan inovasi dipengaruhi oleh pengaplikasiannya dan pemahaman perspektif regulasi. Demi memastikan seluruh aspek dipertimbangkan secara matang, hasil penelitian siap dihilirisasi hingga dipasarkan, proses penjurian RKSA dirancang secara holistik dengan melibatkan akademisi, pemerintah, dan industri. Kami pun akan memantau proses penelitian para pemenang secara berkala,” ujar Jimmy.
Fokus bidang penelitian RKSA 2025 meliputi Pharma & Biopharma, Allogeneic Cell Therapy, e-Health, Medical Devices, Diagnostics, Health, Food & Beverages, dan Natural Products. Tahun ini, RKSA juga mendorong penelitian yang memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Para penerima dana RKSA 2025 dan topik penelitiannya adalah:
– Achmad Himawan dari Universitas Hasanuddin dengan penelitian “AI-assisted Diagnostics of Atopic Dermatitis: Combination of Photographic Recognition and Transdermal Biomarker Sampling To Replace Dated Clinical Scoring.”
– Aulia Arif Iskandar dari Swiss German University dengan penelitian “Perangkat EKG Cerdas 5-Lead Portabel dengan AI untuk Skrining Kardiovaskular secara Real-time.”
– Dr. Widiastuti Setyaningsih, S.T.P., M.Sc. dari Universitas Gadjah Mada dengan penelitian “Hilirisasi Tablet Effervescent Kombucha Rosella sebagai Minuman Fungsional Antidiabetik dengan Integrasi Kalibrasi AI-NIR untuk Pengendalian Mutu Real-Time.”
“Salah satu pilar keberlanjutan Kalbe adalah Sains dan Teknologi Kesehatan. Komitmen ini kami tuangkan dalam RKSA yang diselenggarakan sejak 2008. Secara konsisten, melalui RKSA, Kalbe mendukung perkembangan dunia penelitian, khususnya di bidang kesehatan dan berharap proses hilirisasi ini dapat menghasilkan produk serta jasa yang mampu menyehatkan bangsa Indonesia,” pungkas Irawati.
Informasi lebih lanjut tentang program RKSA 2025 dapat diakses di kalbe-rksa.com.




















