Headline.co.id, Makassar ~ Pembukaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38 berlangsung di Baruga Andi Pangerang Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, pada Senin (24/11). Acara ini mencatat rekor dengan partisipasi dari 170 perguruan tinggi dan 420 tim mahasiswa. Universitas Gadjah Mada (UGM) turut serta dengan mengirimkan 13 tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berhasil lolos ke tahap final nasional. Seluruh peserta mengikuti pembukaan yang berlangsung meriah dan penuh semangat kolaborasi.
UGM mengirimkan tim dari berbagai skema PKM, termasuk PKM-K (Kewirausahaan), PKM-KC (Karsa Cipta), PKM-KI (Karya Inovatif), PKM-PI (Penerapan Iptek), PKM-RE (Riset Eksakta), PKM-RSH (Riset Sosial Humaniora), PKM-VGK (Video Gagasan Konstruktif), dan PKM-GFT (Gagasan Futuristik Tertulis). Setiap skema berfokus pada pengembangan teknologi, sosial, lingkungan, kesehatan, hingga mitigasi bencana. Keikutsertaan ini menunjukkan luasnya ruang kreasi mahasiswa UGM dalam merumuskan gagasan berbasis riset. Kehadiran 13 tim tersebut merepresentasikan keragaman inovasi yang dikembangkan di kampus.
Pada sesi defile, UGM menugaskan dua mahasiswa sebagai pembawa bendera universitas. Ata Beckham De Porras dari PKM-KI tampil mewakili tim yang mengembangkan Inkupets, inkubator cerdas perawatan intensif hewan kesayangan berbasis Internet of Things. Sementara Maureen Arsa Sanda Cantika dari PKM-K membawa WormiBox, inovasi budidaya cacing tanah berbasis sensor dan pemantauan digital. Keduanya mewakili UGM dalam seremoni pembukaan yang diikuti ratusan kontingen dari berbagai perguruan tinggi.
Tim-tim UGM tahun ini menghadirkan beragam inovasi yang mengangkat isu aktual dan berbasis kebutuhan masyarakat. Inovasi tersebut mencakup teknologi kesehatan seperti detektor lesi pra-kanker dan perangkat wearable pendeteksi henti jantung. Ada pula solusi energi dan lingkungan seperti insinerator sampah portable serta sistem aerasi panel surya untuk budidaya lele. Selain itu, mahasiswa UGM juga mengangkat isu tata kelola, ruang sosial digital, ruminansia, kehutanan, hingga penanggulangan bencana.
Rangkaian pembukaan PIMNAS ke-38 menampilkan suasana kebersamaan yang kuat di seluruh peserta. Para mahasiswa dari berbagai daerah bertemu dalam satu ruang untuk memperkuat jejaring akademik dan memperluas kolaborasi riset. Kontingen UGM mengikuti seluruh sesi pembukaan dengan harapan dapat kembali membawa Piala Adikarta Kertawidya melalui karya-karya yang mereka bawa.
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan apresiasi kepada para peserta dan menegaskan bahwa PIMNAS merupakan bagian penting dari ekosistem riset nasional. Beliau menyoroti bahwa para mahasiswa membawa gagasan yang kuat dan relevan dengan tantangan masyarakat. Rektor Unhas juga berharap inovasi yang muncul dari PIMNAS dapat berkembang dan berkontribusi pada penelitian jangka panjang. Pesan tersebut memperlihatkan komitmen Unhas dalam memperkuat budaya riset lintas kampus.
Pada akhir sambutannya, Rektor Unhas menyampaikan pesan filosofis yang menekankan pentingnya keteguhan dalam menuntut ilmu. Gagasan tersebut disampaikan melalui filosofi Makassar tentang semangat pantang menyerah dalam menghadapi tantangan. Beliau menegaskan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan syarat utama untuk bersaing di tingkat global. “Sekali layar terkembang, pantang biduk, surut ke pantai,” ujarnya.
Perwakilan Kemendikti Sains dan Teknologi, Dr. Beni Bandanadjaja, S.T., M.T., memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan PIMNAS serta pencapaian mahasiswa dari seluruh Indonesia. Ia menegaskan bahwa PIMNAS adalah forum intelektual yang kompetitif dan layak mendapatkan penghargaan setara beban studi. Dr. Beni menyampaikan dukungannya pada kebijakan konversi SKS bagi mahasiswa yang lolos PKM sampai level PIMNAS atau meraih medali. “PIMNAS bisa jadi lebih sulit daripada tugas akhir atau skripsi biasa, jadi selamat berkompetisi dan berikan hasil yang terbaik,” pungkasnya.




















