Headline.co.id, Semarang ~ 29 November 2025 — Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang meresmikan Pusat Studi Kepolisian di Fakultas Hukum sebagai wadah kolaborasi strategis untuk pengembangan ilmu kepolisian berbasis riset akademik. Acara peresmian ini dihadiri secara daring oleh Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., dan secara langsung oleh Kepala Lemdiklat Polri Komjen Pol Chrysnanda Dwilaksana. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas keilmuan Polri dan menghasilkan pemikiran akademik yang mendukung kebijakan publik di masa depan.
Wakapolri menekankan pentingnya kolaborasi Polri dan perguruan tinggi untuk memperkuat fondasi kebijakan keamanan nasional berbasis data. Rektor Unissula, Prof. Dr. Gunarto, S.H., M.H., menyatakan bahwa pusat studi ini merupakan komitmen Unissula untuk menjadi mitra strategis Polri dalam meningkatkan kualitas keamanan negara. “Jika kepolisian suatu negara lemah, maka negara itu akan mudah rapuh, tetapi jika kepolisiannya kuat, maka negaranya akan berdiri tegar,” ujarnya. Ia juga menambahkan, “Kami ingin pusat studi ini tidak hanya menghasilkan kajian, tetapi melahirkan polisi yang dicintai rakyatnya — polisi yang bekerja dengan ilmu, empati, dan keberpihakan pada keadilan substantif.”
Dalam sambutannya, Wakapolri menyampaikan bahwa kerja sama akademik adalah investasi jangka panjang bagi kualitas kebijakan Polri. “Kolaboratif Polri dengan akademisi merupakan investasi strategis bagi kualitas kebijakan di masa depan. Dengan dibukanya Pusat Studi Kepolisian FH Unissula, saya berharap lahir riset nasional yang kuat, meliputi keamanan pangan, perkembangan sosial, hingga rekomendasi kebijakan Polri yang adaptif terhadap tantangan zaman,” tegasnya. Ia mencontohkan model kemitraan serupa yang berhasil diterapkan di Inggris, Australia, dan Selandia Baru melalui pendekatan evidence-based policing yang terbukti meningkatkan kepercayaan publik.
Pusat Studi Kepolisian FH Unissula diharapkan menjadi pusat dialog intelektual dan kajian strategis dalam memperkuat keamanan publik. Sejumlah pakar akan terlibat dalam penelitian kebijakan, pelatihan kepolisian, serta pengembangan literasi ketahanan pangan. Kepala Lemdiklat Polri, Komjen Pol Chrysnanda Dwilaksana, berharap pusat studi ini dapat memicu kemajuan. “Semoga pusat studi ini menyemangati Polri dalam bekerja dan memperluas tradisi riset yang mendukung keamanan masyarakat,” ucapnya.
Wakapolri juga menegaskan bahwa Polri terus memperkuat landasan akademik kelembagaan melalui sembilan pusat studi baru, termasuk siber, anti korupsi, masyarakat, hingga lalu lintas. Polri juga mendorong pelaksanaan Asta Cita pemerintah melalui penegakan hukum judi online dan narkoba, termasuk pemusnahan barang bukti terbesar sepanjang sejarah sebesar 214,8 ton (Rp 29,37 triliun). Selain itu, Polri mendukung ketahanan pangan nasional dengan produksi 2,5 juta ton komoditas pada 624 ribu hektare lahan serta memperluas program makanan bergizi melalui pembangunan 1.084 SPPG di seluruh Indonesia.
Dengan diresmikannya Pusat Studi Kepolisian FH Unissula, Polri optimis bahwa integrasi sains akademik dan pengalaman lapangan akan melahirkan model kepolisian yang adaptif, humanis, dan berbasis riset. Polri percaya pusat studi ini akan berkembang sebagai Center of Excellence sekaligus mitra permanen dalam penguatan kebijakan keamanan nasional serta mewujudkan kepolisian yang semakin dipercaya dan dicintai masyarakat.





















