Headline.co.id (Jakarta) — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong langkah nyata ASEAN dalam menangani berbagai krisis kawasan, termasuk situasi politik di Myanmar dan ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Penegasan ini disampaikan Prabowo dalam sesi retret Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, pada Minggu (26/10/2025).
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa ASEAN perlu memperkuat solidaritas dan diplomasi untuk memastikan perdamaian dan stabilitas regional tetap terjaga. “Krisis di sekitar kita terus menguji tekad kita — di kawasan kita dan di antara sahabat-sahabat kita. Situasi di Myanmar masih menjadi keprihatinan yang mendalam. Kami mencermati perkembangan terkini, termasuk rencana penyelenggaraan pemilu pada Desember 2025,” ujar Prabowo.
Dalam pernyataannya, Kepala Negara menyoroti terbatasnya kemajuan implementasi Konsensus Lima Poin yang telah disepakati hampir lima tahun lalu sebagai pedoman penyelesaian krisis di Myanmar. Ia menekankan bahwa menjelang pemilu mendatang, konsensus tersebut harus tetap menjadi acuan utama ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas politik di negara itu.
“Kita harus terus menyerukan gencatan senjata untuk menciptakan ruang yang diperlukan bagi dialog yang bermakna. Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN dalam melibatkan semua pihak menuju proses yang benar-benar inklusif,” tegas Presiden.
Selain isu Myanmar, Prabowo juga menyoroti meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja, yang dinilai berpotensi mengancam stabilitas kawasan jika tidak segera diredakan. Ia menyampaikan apresiasi terhadap Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang telah mengambil langkah diplomatik untuk memfasilitasi dialog dan gencatan senjata antara kedua negara.
“Saya mengapresiasi kepemimpinan Perdana Menteri Anwar dalam memfasilitasi dialog dan gencatan senjata. Kami mendesak kedua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan mereka dengan semangat ASEAN — sebagai satu keluarga,” kata Prabowo menegaskan.
Presiden menambahkan bahwa solidaritas regional dan diplomasi damai merupakan kunci utama dalam mencegah konflik terbuka di kawasan Asia Tenggara. Ia menilai, ASEAN harus menunjukkan kapabilitasnya sebagai komunitas yang berorientasi pada perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan bersama.
Pernyataan Presiden Prabowo di forum tertinggi ASEAN ini mencerminkan posisi Indonesia sebagai negara yang berpengaruh dan berpengalaman dalam mendorong penyelesaian konflik secara damai. Melalui pendekatan konstruktif dan berimbang, Indonesia berkomitmen menjaga integritas ASEAN sebagai poros stabilitas di kawasan yang dinamis dan penuh tantangan geopolitik.
Dengan pesan tegas itu, Prabowo menutup pernyataannya dengan ajakan agar seluruh negara anggota ASEAN memperkuat kerja sama dan kepercayaan antarnegara, demi mewujudkan kawasan yang aman, stabil, dan sejahtera bagi seluruh rakyat Asia Tenggara.





















