Headline.co.id (Pekanbaru) – Sebanyak 33 petani kelapa sawit dari Provinsi Riau resmi mengikuti pelatihan bertema Kelembagaan dan Usaha sebagai bagian dari Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit. Pelatihan ini menjadi angkatan kedua yang diselenggarakan di Riau, berlangsung selama 10 hari sejak 18 hingga 28 Juni 2025.
Kegiatan strategis ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) dengan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP), dan diselenggarakan di Hotel Novotel, Kota Pekanbaru.
Kepala Divisi Penyaluran Dana Pengembangan SDM Perkebunan BPDP, Rangga Rahmananda, dalam sambutannya menekankan bahwa pelatihan ini merupakan upaya membangun lingkungan bisnis perkebunan sawit yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.
“Kami berharap dapat membantu menciptakan ekosistem industri perkebunan sawit yang memiliki keunggulan kompetitif, sehingga dapat memberikan manfaat optimal sekaligus menjaga keberlanjutan,” ujarnya.
Rangga juga menjelaskan bahwa BPDP memiliki mandat sebagai katalisator transformasi industri sawit, dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM melalui empat pendekatan: pelatihan, pendidikan atau beasiswa, penyuluhan, dan fasilitasi.
“Tujuan akhirnya adalah menciptakan pekebun yang terampil, profesional, dan berdedikasi,” tambahnya.
Senada dengan itu, Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menyatakan pentingnya kolaborasi lintas institusi untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks di sektor kelapa sawit. Menurutnya, teknologi tidak akan berdampak maksimal tanpa didukung oleh SDM yang andal.
“Pelatihan ini merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan sektor kelapa sawit nasional. SDM yang kompeten, profesional, dan berintegritas adalah fondasi dari keberhasilan transformasi pertanian,” tegasnya.
Sukim juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh BPDP kepada BBPMKP dalam menyelenggarakan program ini, seraya berharap para peserta dapat membawa pulang pengetahuan dan keterampilan baru yang langsung aplikatif bagi kelompok taninya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi, menyambut positif inisiatif pelatihan tersebut. Ia menyatakan bahwa Provinsi Riau sebagai sentra perkebunan sawit nasional sangat membutuhkan peningkatan kapasitas petani secara berkelanjutan.
“Sebanyak 20,16 persen dari total luas kebun sawit nasional berada di Riau. Pelatihan ini sangat relevan dan kami sangat terbantu dengan adanya program seperti ini,” jelasnya.
Syahrial juga menegaskan bahwa program ini selaras dengan visi Pemerintah Provinsi Riau dalam memajukan sektor perkebunan secara inklusif dan berkelanjutan.
“Kami merasa bangga dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberi akses pelatihan kepada masyarakat Riau. Ini merupakan bentuk nyata perhatian pusat terhadap daerah,” tutupnya.
Dengan semangat sinergi dan transformasi, pelatihan ini diharapkan mampu melahirkan petani sawit yang tidak hanya tangguh di lapangan, tetapi juga cakap dalam pengelolaan usaha dan kelembagaan, guna mengangkat daya saing industri sawit nasional di masa depan.



















