Headline.co.id (Bantul) ~ Seorang pria bernama Martha Dani Rahmad Perdana (28) ditemukan meninggal dunia di kamar mandi tempat kosnya di Bodon RT 03 Jagalan, Banguntapan, Bantul, Sabtu (14/6/2025) sore. Korban diduga kuat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana dalam keterangan tertulis yang diterima headline.co.id. “Korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 18.30 WIB oleh sejumlah saksi yang merupakan kerabat dan teman dekat,” ujar AKP Jeffry.
Ditemukan Tak Bernyawa dengan Tali Plastik Putih
Korban yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta dan berdomisili di rumah kos milik Kasdadi, ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Lehernya terjerat tali plastik warna putih yang sudah putus. Tubuhnya tergeletak di kamar mandi.
Menurut kronologi yang dihimpun polisi, sore itu istri korban, Desti Prita Dani Anggraini (29), mendatangi kos hanya untuk mengambil pakaian dan perlengkapan anak. “Ia mendapati rumah dalam keadaan gelap dan sepi. Motor korban ada, namun tidak terlihat keberadaannya, sehingga ia memutuskan pergi,” jelas AKP Jeffry.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Dana Riil, Presiden Prabowo Undang Swasta Garap Proyek Infrastruktur
Rasa penasaran membuat sang istri kembali bersama tiga orang saksi lainnya: Alfani Rinjani, Novita Sekarningrum, dan Desi Koesumawati. Dua di antara mereka kemudian memeriksa kamar mandi dan mendapati korban sudah tak bernyawa. Temuan itu langsung disampaikan kepada warga sekitar dan diteruskan ke Polsek Banguntapan.
Diduga Masalah Keluarga Jadi Pemicu
Dari keterangan para saksi, diketahui bahwa korban sempat mengalami cekcok rumah tangga beberapa hari terakhir. Bahkan, saksi keempat yang merupakan istri korban, diketahui sempat tinggal sementara di rumah rekannya akibat konflik tersebut.
Salah satu warga ronda malam sebelumnya juga mengaku sempat mendengarkan curahan hati korban tentang masalah rumah tangganya.
“Korban sempat curhat kepada rekannya saat ronda malam mengenai perselisihan dengan sang istri. Ini menjadi petunjuk awal bahwa korban mengalami tekanan batin,” imbuh AKP Jeffry.
Hasil Pemeriksaan Medis: Tidak Ada Tanda Kekerasan
Tim Inafis Polres Bantul yang turun ke lokasi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter dari RSKIA Muhammadiyah Kotagede menyebut korban telah meninggal sekitar 11 jam sebelum ditemukan. Terdapat luka di bagian belakang kepala akibat benturan dengan kaca akuarium yang pecah.
“Juga ditemukan sedikit cairan sperma keluar dari kemaluan, yang merupakan tanda biologis umum dalam kasus gantung diri,” terang AKP Jeffry.
Keluarga Terima dan Tidak Melapor
Setelah proses pemeriksaan selesai, pihak keluarga menyatakan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak untuk membawa kasus ini ke jalur hukum. Jenazah korban diserahkan oleh pihak kepolisian dan dievakuasi oleh PMI Kotagede ke rumah duka di Prenggan, Kotagede, Yogyakarta, untuk dimakamkan sesuai keyakinannya.
Evakuasi dan proses pemeriksaan lapangan dinyatakan selesai pukul 22.30 WIB dengan situasi aman dan terkendali.
Baca juga: Polres Bantul Gelar Panen Raya Jagung, Wujud Nyata Dukungan Ketahanan Pangan Nasional





















