Aktivis Mahasiswa Blokir Peringatan Hari Berkabung di Bangladesh
Dhaka, Headline.co.id – Aktivis mahasiswa di Bangladesh menghadang upaya pendukung mantan Perdana Menteri yang digulingkan, Sheikh Hasina, untuk memperingati Hari Berkabung Nasional mengenang pembunuhan pendiri dan presiden pertama Bangladesh, Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman.
Pada Kamis pagi, mahasiswa yang bersenjatakan tongkat dan didukung oleh detasemen militer, berkumpul di sekitar kediaman Rahman di ibu kota Dhaka. Mereka memblokir jalan menuju situs tersebut, di mana sebagian besar keluarga Rahman dibunuh pada 15 Agustus 1975.
Penduduk setempat juga bergabung dengan para mahasiswa dan memeriksa dokumen pejalan kaki untuk mengidentifikasi pendukung partai Liga Awami yang sebelumnya berkuasa. Surat kabar The Daily Star melaporkan bahwa mahasiswa telah menahan beberapa orang dan menyerahkannya kepada militer.
Hari Berkabung Nasional diperkenalkan pada 1996 di bawah pemerintahan Hasina. Setelah oposisi memenangkan pemilu pada 2001, hari tersebut dihapuskan, namun diperkenalkan kembali pada 2008 oleh pemerintah sementara.
Hari itu tetap menjadi hari libur nasional selama pemerintahan Hasina dari 2009 hingga 2024. Namun, pemerintah sementara saat ini, yang dipimpin oleh Muhammad Yunus, telah membatalkan peringatan tahun ini.
Pemerintahan Hasina digulingkan pada 1-5 Agustus setelah protes dan kerusuhan mahasiswa yang meluas. Hasina meninggalkan negara tersebut dan mengajukan suaka politik di Inggris. Pemerintah sementara dilantik pada 8 Agustus.
Saat ini, situasi di Dhaka masih tegang dan ada kekhawatiran akan terjadi bentrokan lebih lanjut antara pendukung Hasina dan aktivis mahasiswa.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4264055/aktivis-bangladesh-halangi-pendukung-hasina-kenang-mujibur-rahman.



















