HeadLine.co.id (India) – Pemerintah India memberlakukan kebijakan lock-down untuk memutus rantai penyebaran wabah Corona. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) kasus pasien positif di India sudah mencapai 14.378 dengan jumlah kematian 480 jiwa.
Kebijakan Lock-down di India ini membuat ribuan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tengah berada disaba tidak bisa pulang ke Tanah Air. Diantaranya merupakan Jemaah Tabligh yang mengikuti kegiatan di Nizamuddin, Delhi.
Baca juga: Suzuki XL7 Sabet Car of the Year Dalam Gelaran Otomotif Award 2020
Lewat sebuah video, perwakilan Jemaah Tabligh, Khairil Marzuq asal Medan, meminta tolong kepada Pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi mereka dari India.
“Kami minta agar dapat melakukan evakuasi secepat mungkin kepada warga negara Indonesia khususnya jemaah tabligh yang ada di negara India,” ucap Khairil.
Baca juga: Update Persebaran Kasus Positif Covid-19 di Wilayah Lampung 18 April
Ia juga menjelaskan banyak WNI yang diintimidasi oleh petugas pengelola tempat isolasi India.
“Petugas melihat kami seperti tahanan penjara. Bahkan ada yang dinyatakan positif setelah pemeriksaan, dibawa tengah malam,” ujarnya.
Baca juga: 1.500 Panggilan ‘Prank’ ke Call Centre Layanan Darurat Covid-19, Mang Oded: Stop Ngaheureuyan
“Kami memohon kepada pemerintah pusat untuk dapat secepatnya melakukan evakuasi kepada warga negara Indonesia khususnya jemaah tabligh yang ada di India sekarang ini. Evakuasi hari ini harga mati.” ungkap para jemaah.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengabarkan, Jamaah Tabligh yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19) terkonfirmasi sebanyak 75 orang.
Baca juga: Update Persebaran Kasus Corona di Wilayah Jawa Timur pada 18 April
Hingga kini Pemerintah Indonesia belum dapat menjemput Jamaah Tabligh yang sebanyak 717 orang di India. Dikarenakan, para WNI tersebut sedang menjalani karantina berdasarkan pemberlakuan Lock-down di negeri Bollywood tersebut.

















