HeadLine.co.id (Kesehatan) – Virus Corona ternyata memiliki gejala-gejala lain yang jarang disebutkan selama ini. Selain batuk serta demam, ada lima gejala lain yang diyakini sebagai pertanda seseorang telah terinfeksi virus Corona, Berikut lima gejala tersebut:
1. Diare
Sebagian pasien positif Corona mengeluhkan penyakit diare yang dideritanya. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 204 pasien di wuhan, 48,5 persennya mengalami diare. Padahal sebelumnya mereka tidak memiliki riwayat sakit perut apapun.
Riset ini mengungkap, pasien COVID-19 dengan masalah pencernaan cenderung lebih lama mencari pertolongan ke rumah sakit. Mengutip CBSnews, rata-rata butuh waktu 9 hari untuk datang ke rumah sakit.
Baca juga: Terjadi Penumpukan Penumpang di Stasiun, Peran Pemprov DKI Jakarta Dibutuhkan
2. Kehilangan kemampuan penciuman dan perasa
Para ilmuwan di King’s College London mengatakan gejala yang paling akurat untuk mengidentifikasi pasien COVID-19, yaitu kehilangan indra penciuman dan perasa.
Sekitar 59 persen pasien yang dinyatakan positif COVID-19 mengalami itu. Gejala ini disebut lebih akurat untuk mendiagnosis COVID-19 dibandingkan dengan gejala demam seperti yang selama ini dilaporkan. Biasanya ini terjadi di saat tahap awal penyakit.
“Orang-orang dengan gejala kehilangan fungsi indra penciuman dan perasa ini tiga kali lebih mungkin membuktikan bahwa ia terinfeksi COVID-19. Jika itu terjadi, kami menyarankan mereka untuk mengisolasi diri guna mengurangi penyebaran penyakit,” kata peneliti utama Profesor Tim Spector dari King’s College.
Baca juga: Gelombang Pertama Pendafataran Kartu Prakerja Dibuka, Khofifah Siapkan 56 Posko Pendaftaran
3. Mata merah
American Academy of Opthalmology memberikan peringatan pada semua petugas tenaga medis, bahwa virus corona dapat menyebabkan konjungtivitis. Ini menyebabkan mata dan sekitarnya menjadi merah.
Kondisi ini dialami oleh seorang perawat asal Amerika Serikat, Chesley Earnest saat menangani pasien virus corona.
Ia mengatakan, hampir semua pasien yang bergejala berat itu matanya memerah. Menurut jurnal dari JAMA Ophthalmology, sebanyak 12 dari 38 pasien memiliki gejala yang terkait dengan konjungtivitis, seperti hiperemia konjungtiva (peningkatan pembuluh darah pada mata), kemosis (kelopak mata membesar), epifora (mata berair), atau peningkatan sekresi.
Gejala ini lebih sering dialami oleh pasien COVID-19 yang lebih parah. Kemungkinan bisa ditularkan dari air mata.
Baca juga: 3 Wilayah di Provinsi Banten Akan Menerapkan PSBB
4. Saraf
Penyakit saraf juga dapat menjadi salah satu gejala terinfeksinya virus Corona. Dalam studi yang dipublikasi dalam British Medical Journal (BMJ) pada 26 Maret 2020 menyebut sekitar 22 persen dari 113 pasien positif corona yang meninggal di Wuhan mengalami gejala gangguan saraf.
Seorang pasien berusia 74 tahun dari Amerika Serikat juga kehilangan kemampuan bicaranya setelah mengeluh demam dan batuk. Gejala penyakit saraf yang pernah dilaporkan pasien seperti kejang, kebingungan, pusing, sakit kepala, mengigau, kebas, hingga stroke.
Baca juga: Benny Tjokrosaputro Tersangka Kasus Jiwasraya Gugat Balik BPK dan Jampidsus Kejagung
5. Nyeri otot
Megan Coffee, seorang ahli penyakit menular menjelaskan nyeri otot dalam yang dikenal sebagai mialgia sering terlihat pada pasien positif Corona.
WHO pun mengatakan bahwa gejala nyeri otot tersebut terjadi pada 15 persen pasien virus corona. Dikutip dari The Sun, nyeri ini disebabkan oleh bahan kimia yang disebut sitokin yang dilepaskan ke dalam tubuh sebagai respon terhadap infeksi.




















