Headline.co.id (Jakarta) ~ Setelah kondisinya memburuk pasca terinfeksi virus corona, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kini dipindahkan ke unit perawatan intensif pada Senin, namun menurut kantornya Downing Street mengatakan bahwa kondisinya masih sadar.
baca juga: Cegah Corona, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Berlakukan Physical Distancing di Prameks
Jika perdana menteri berhalangan, inggris tidak memiliki rencana suksesi resin, namun Johnson (55) meminta Menteri Luar Negeri Dominic Raab untuk mewakilinya. PM Inggris Johnson dirawat di rumah sakit pada Minggu malam dan setelah melakukan serangkaian pemeriksaan ia menderita gejala infeksi virus corona yang bertahan, termasuk suhu tinggi, selama lebih dari 10 hari.
Downing Street menyampaikan bahwa dia dalam kondisi baik dan masih memegang kendali, meski pada pukul 18.00 waktu setempat dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU) – di mana kasus yang paling serius dirawat – di rumah sakit St Thomas, di seberang Sungai Thames dari Gedung Parlemen di London.
baca juga: Simpang Siur Penerapan PSBB di DKI Jakarta, Cek Informasi Lengkapnya Disini!
“Sepanjang siang ini, kondisi Perdana Menteri telah memburuk dan, atas saran tim medisnya, dia telah dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif di rumah sakit,” kata juru bicara kantornya.
PM Inggris meminta Menteri Luar Negeri Dominic Raab, yang merupakan Menteri Pertama Negara, untuk mewakili dia jika diperlukan. Downing Street mengungkapkan bahwa ia telah dipindahkan ke unit perawatan intensif sebagai “tindakan pencegahan jika ia memerlukan alat bantu pernafasan untuk membantu pemulihannya”.
baca juga: Pacitan Diguncang Gempa, BPBD Ingatkan Masyarakat untuk Waspada
Johnson, 55, dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada 26 Maret.
Juru bicaranya sebelumnya mendesak kehati-hatian atas laporan media bahwa Johnson menerima perawatan oksigen, tetapi menolak untuk menjawab secara langsung setelah ditanya apakah dia menderita pneumonia.
Koran The Times dan koresponden ITV Robert Peston mengatakan Johnson telah menggunakan oksigen.
baca juga: Termakan Hoaks Konspirasi, Warga Inggris Bakar Tiga Tower Jaringan 5G



















