Headline.co.id (Jakarta) ~ Presiden Joko Widodo menghimbau para petani Indonesia untuk kembali memproduksi rempak-rempak sebagai mana Indonesia pada masa lalu terlebih karena pasar dunia sangat membutuhkannya.
Saat meresmikan Pembukaan The 2nd Asian Agriculture & Food Forum di Istana Negara, Jakarta, Kamis melaksanakan Musyarawah Nasional, Presiden Jokowi menyampaikan sudah saatnya bagi petani di Indonesia untuk menghidupkan lagi secara serius produksi rempah-rempah dalam jumlah besar.
baca juga: Hindari Penyebaran Virus Corona, Musyawarah Nasional NU Ditunda
Hal tersebut disampaikan langsung di hadapan ratusan anggota Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang sekaligus akan melaksanakan Musyawarah Nasional.
“Rempah-rempah, pala, kayu manis, dan lain-lain. Ada juga yang namanya herbal, empon-empon, hati-hati sekarang ini harganya naik sampai lima kali lipat, empat kali lipat,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan selama ini sector pertanian memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan ekonomi, baik dalam kontribusi ekspornya maupun kontribusi meningkatkan pendapatan masyarakat.
baca juga: Meghan Markle dan Pangeran Harry Gelar Perpisahan Sebagai Anggota Kerajaan
Di sisi lain sektor pertanian juga berkontribusi dalam penyediaan pangan, “functional food” yang sangat penting bagi sebuah bangsa.
“Karena dari panganlah dapat mendorong tingkat kesehatan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan produktivitas bangsa dan negara,” katanya.
Oleh sebab itu, Presiden menekankan bahwa pekerjaan yang berkaitan dengan pangan dan pertanian harus betul-betul diperhatikan dari hulu ke hilir.
“Tidak bisa kita hanya melihat hulunya atau hilirnya atau mengurus hulunya tidak mengurus hilirnya. Negara kita juga masih memiliki lahan yang sangat luas untuk membuka lahan baru bagi pertanian,” kata Presiden.

















