Headline.co.id, Bukittinggi ~ Kabupaten Agam berhasil meraih posisi kelima dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) tingkat Provinsi Sumatera Barat ke-41 yang berlangsung di Bukittinggi. Pengumuman resmi mengenai hasil ini disampaikan oleh dewan hakim pada acara penutupan MTQN yang diadakan di Lapangan Kantin Wirabraja pada Kamis, 18 Desember 2025.
Prestasi ini dianggap istimewa mengingat Kabupaten Agam sedang menghadapi bencana alam di sejumlah wilayah. Meskipun demikian, kafilah Agam tetap menunjukkan konsistensi, fokus, dan semangat juang yang tinggi selama pelaksanaan MTQN. Yosman, Kasubag Bina Mental dan Spiritual Bagian Kesra Setdakab Agam, menyatakan bahwa pencapaian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Agam. “Di tengah kondisi daerah yang sedang diuji bencana, para peserta tetap tampil maksimal dan mampu mengharumkan nama Kabupaten Agam di MTQN Sumbar tahun ini,” ujar Yosman.
Secara keseluruhan, Kafilah Kabupaten Agam berhasil mengumpulkan enam medali emas, delapan medali perak, dan empat medali perunggu. Selain itu, mereka juga meraih satu Harapan I, delapan Harapan II, dan tiga Harapan III. Hasil ini menempatkan Agam di posisi lima besar dalam klasemen akhir MTQN Sumbar ke-41.
Medali emas diperoleh dari cabang Tilawah TK Anak-anak Putri, Khat Naskah Putri, Khat Hiasan Mushaf Putra, Khat Kontemporer Putri, Khat Digital Putri, serta Murattal Qiraat Dewasa Putra. Sementara itu, medali perak dan perunggu diraih dari berbagai cabang tilawah, tafsir, khattil Qur’an, hingga kategori khusus. Yosman menambahkan bahwa kontribusi terbesar medali emas berasal dari cabang Khattil Qur’an yang menyumbangkan empat emas, menegaskan kekuatan Agam dalam seni tulis Al-Qur’an. “Capaian ini membuktikan bahwa semangat bermusabaqah dan kecintaan terhadap Al-Qur’an tetap terjaga, meski daerah kita tengah menghadapi bencana alam,” tutup Yosman.
Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk pembinaan MTQ di Kabupaten Agam ke depan, serta memperkuat peran MTQ sebagai sarana pembentukan karakter religius dan ketahanan sosial masyarakat.





















