Headline.co.id, Deli Serdang ~ Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, melakukan kunjungan langsung untuk memantau pemulihan jalur kereta api Medan-Binjai yang terdampak banjir dan longsor di Sumatra Utara. Kunjungan ini berlangsung di kawasan Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Dalam kesempatan tersebut, Menhub didampingi oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Allan Tandiono, serta Direktur Utama PT KAI (Persero), Bobby Rasyidin, dan jajaran terkait untuk memastikan jalur vital ini dapat segera melayani masyarakat kembali.
Kerusakan infrastruktur dilaporkan terjadi pada 28 November 2025, dengan amblesan jalur sedalam ±1,5 meter sepanjang ±200 meter. Kondisi ini disebabkan oleh tanah yang tergerus air, mengakibatkan bantalan rel menggantung sehingga layanan kereta api di lintas tersebut sempat dihentikan demi keselamatan. “Kami fokuskan perbaikan di Km 9+5/8 Lintas Medan – Binjai sebagai titik kritis amblesan yang cukup parah akibat gerusan banjir yang terjadi sejak minggu lalu. Tim gabungan dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Medan dan KAI Divisi Regional (DIVRE) 1 serta stakeholders terkait telah dikerahkan beserta sejumlah alat berat agar mengupayakan pemulihan jalur ini secara optimal,” ujar Allan.
Allan menambahkan bahwa langkah-langkah rehabilitasi dilakukan secara bertahap oleh tim di lapangan. Penanganan intensif dimulai sejak 29 November 2025 dengan fokus pada penguatan struktur melalui penambahan batu kricak (ballast) serta perbaikan bantalan dan penambat rel. Upaya tersebut dipercepat pada 30 November oleh tim gabungan untuk mempercepat proses pemulihan. Hingga 1 Desember, tim melakukan pemadatan jalur secara manual sebagai tahap pra-kondisi untuk memastikan landasan benar-benar kokoh sebelum diterjunkan sarana Multi Tie Temper (MTT).
Saat ini, masyarakat sudah dapat kembali memanfaatkan layanan KA Srilelawangsa dengan tetap memperhatikan informasi terkini dari operator, dalam hal ini PT Railink. Allan juga menyampaikan bahwa meskipun jalur sudah dinyatakan fungsional kembali, DJKA akan tetap melakukan pemantauan ketat dan evaluasi berkala terhadap kondisi tanah di sekitar jalur rel mengingat kondisi cuaca yang masih dinamis. Secara paralel, DJKA mengerahkan petugas serta sumber daya berupa alat berat dan material untuk merehabilitasi titik-titik kerusakan lainnya di wilayah yang terdampak banjir dan longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.








