Headline.co.id, Raja Ampat ~ Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat, melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, meluncurkan program Penguatan Branding “Kampung Wisata Raja Ampat Bebas TBC” di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan, Papua Barat Daya. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (28/11/2025) dan bertujuan untuk mewujudkan pariwisata sehat di wilayah tersebut.
Aman Gusti, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Raja Ampat, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan edukasi masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan Tuberkulosis (TBC). “Kegiatan ini untuk mengedukasi dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pencegahan penularan TBC, deteksi dini, serta pengobatan yang tuntas,” ujar Aman Gusti.
Saporkren dipilih sebagai kampung pertama dari 122 kampung di Raja Ampat untuk program ini karena lokasinya yang dekat dengan ibu kota kabupaten, potensi wisata alam yang kuat, serta statusnya sebagai kampung percontohan ekowisata dan konservasi. Saporkren dikenal dengan ekowisata darat seperti birdwatching dan jungle trekking, serta wisata bahari berupa spot diving dan snorkeling. “Jika Saporkren terbebas dari TBC, maka branding kampung wisata ini akan semakin kuat. Wisatawan pun akan berkunjung dengan rasa aman dan nyaman sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat,” tambah Aman Gusti.
Kegiatan ini juga menghadirkan Dr. Andi Takdir, Spesialis Penyakit Dalam dari RSUD Raja Ampat, yang memberikan edukasi langsung kepada masyarakat. Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Dinas Sosial, Bappeda, serta Puskesmas dalam kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat pendampingan bagi penderita TBC.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke pasien, termasuk penimbangan berat badan dan pemberian obat sebagai bagian dari monitoring rutin. Aman Gusti menekankan pentingnya pengobatan tuntas untuk mencegah TB Resisten Obat (TBRO). “TBRO terjadi ketika pasien berhenti minum obat sebelum tuntas. Mereka terlihat membaik namun sebenarnya belum sembuh. Ketika obat tidak diminum sesuai aturan, kondisi kembali memburuk. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan hal tersebut tidak terjadi,” tegasnya.
Dengan program ini, Dinas Kesehatan Raja Ampat optimistis bahwa Kampung Saporkren dapat menjadi model kampung wisata sehat bebas TBC sekaligus memperkuat posisinya sebagai destinasi ekowisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan.



















