Headline.co.id, Biak Numfor ~ Pemutaran film dokumenter After Movie Biak Elok 2024 di Empire XXI Yogyakarta pada Sabtu, 15 November, menjadi ajang refleksi atas perjalanan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM di Biak Numfor, Papua. Acara ini mendapatkan apresiasi dari penonton karena film tersebut tidak hanya mendokumentasikan kegiatan mahasiswa, tetapi juga menampilkan kedekatan, keberagaman budaya, dan dinamika sosial masyarakat Papua yang jarang terungkap dalam karya visual mahasiswa.
Film ini mengajak penonton untuk menyelami kehidupan sehari-hari masyarakat Biak Numfor melalui cerita budaya, relasi sosial, dan kondisi ekologis yang ditemukan selama penugasan mahasiswa. Dengan pendekatan visual yang hangat dan autentik, After Movie Biak Elok 2024 menggambarkan hubungan mahasiswa dengan warga lokal melalui edukasi pengelolaan sampah, inisiatif pemberdayaan pesisir, serta aktivitas pelestarian pariwisata berkelanjutan. Keindahan lanskap laut Biak, kehidupan pesisir, dan tradisi masyarakat menjadi inti dari penceritaan film ini.
Anugrah Amin Ignatius Julio, yang dikenal sebagai Wejai, Koordinator Mahasiswa Unit (Kormanit) KKN Biak Elok 2024, membuka acara dengan berbagi refleksi tentang proses pembuatan film tersebut. Ia menekankan bahwa After Movie Biak Elok 2024 adalah perjalanan batin yang terbangun dari kedekatan mahasiswa dengan warga Biak. Wejai juga menceritakan bagaimana plakat KKN UGM di kampung halamannya memotivasinya hingga meraih beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi dan berkuliah di UGM. “Kesuksesan ini harus bisa dinikmati semua anak di sana. Karena itu kami menginisiasi KKN Biak Elok bersama teman-teman,” ungkapnya.
Wejai menambahkan bahwa dokumenter ini lahir dari pengalaman hidup mahasiswa selama tinggal bersama masyarakat Biak. Menurutnya, film ini adalah wujud pendekatan yang penuh cerita dan sukacita sesuai nilai yang dijunjung UGM. “Saya berharap film ini bisa menjadi tanda prasasti bagi kemajuan Papua yang berangkat dari rasa dan potensi yang ada di sana,” ucapnya.
Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes., turut hadir dan memberikan pandangannya. Ia melihat film ini sebagai penanda penting yang memperkuat kontribusi KKN UGM di berbagai daerah. “Film ini menjadi inspirasi bagi kita semua bagaimana kita melihat Indonesia dengan keberagamannya, terdiri dari banyak suku, bahasa, keindahan, hingga potensi,” jelasnya.
Apresiasi juga datang dari Gubernur DIY melalui Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Hukum, Dr. Sukamto. Ia menilai After Movie Biak Elok 2024 sebagai karya yang menunjukkan kreativitas dan kepedulian anak muda. “Saya bangga melihat semangat dan kreativitas generasi muda dalam mengolah realitas menjadi karya yang berkarakter, bermakna, dan berintegritas,” katanya.
Bupati Biak Numfor, Markus Oktovianus Mansnembra, memberikan penghargaan mendalam atas dedikasi tim KKN Biak Elok 2024 dalam menghasilkan film ini. Ia menyebut bahwa film tersebut menjadi bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat Biak. “Kalian adalah jawaban doa-doa orang Biak,” ujarnya.
Sutradara After Movie Biak Elok 2024, Fauzy Ash Siddiqiy, menjelaskan bahwa film ini merupakan hasil kolaborasi tim yang mengerahkan energi, pemikiran, dan waktu demi menampilkan wajah Biak secara jujur. Ia menyebut film ini sebagai ruang yang membuka kesempatan bagi publik untuk mengenal Biak secara lebih dekat. “Premis awal film ini adalah menghadirkan orang-orang yang tidak pernah mengenal tanah Papua agar bisa masuk ke dunia Biak,” jelasnya.
Ia menutup dengan penegasan bahwa, di tengah perkembangan teknologi kecerdasan buatan, film ini diselesaikan dengan pendekatan murni tanpa dukungan AI. “Bukan berarti kita tidak mendukung industri AI di Indonesia. Tetapi kita mencoba untuk memberikan audience how it feels like to be there, yang benar-benar nyata adanya,” pungkasnya.




















