Headline.co.id, Manado ~ Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan meningkatkan pengawasan keselamatan pelayaran menjelang Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Langkah ini dilakukan dengan mengadakan uji petik kelaiklautan (ramp check) terhadap sembilan kapal penumpang di tiga pelabuhan, yaitu Manado, Bitung, dan Kupang. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan setiap kapal memenuhi standar teknis dan keselamatan sebelum periode puncak mobilitas penumpang.
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub, Samsuddin, menyatakan bahwa pemeriksaan kelaiklautan ini merupakan amanat dari Instruksi Dirjen Perhubungan Laut Nomor IR-DJPL 4 Tahun 2025. “Kami melaksanakan uji petik bersama AMSAT Internasional dan KSOP di masing-masing pelabuhan untuk memastikan seluruh kapal benar-benar laiklaut, aman, dan siap melayani masyarakat saat Nataru. Ini adalah langkah preventif demi keselamatan pelayaran,” ujar Samsuddin dalam siaran pers yang diterima , Jumat (14/11/2025).
Di Pelabuhan Manado dan Bitung, uji petik dipimpin oleh Kasubdit Keselamatan Kapal Ditkapel Capt. Maltus Jackline Kapistrano. Tiga kapal yang diperiksa di Pelabuhan Manado adalah KM Barcelona Satu, KM Gregorius, dan KM Mercy Teratai. Sementara di Pelabuhan Bitung, tim memeriksa KM Sangiang, KMP Ranaka, dan KM Laksamana Muda Jhon Lie. Ruang lingkup pemeriksaan mencakup keabsahan dokumen kapal dan awak kapal, peralatan keselamatan seperti life jacket, liferaft, APAR, konstruksi teknis dan permesinan, serta fasilitas keamanan kapal.
Samsuddin menjelaskan bahwa sebagian kapal telah menjalani pemeriksaan sebelumnya oleh KSOP setempat. Namun, verifikasi ulang tetap dilakukan untuk memastikan rekomendasi perbaikan telah dijalankan. “Untuk KM Barcelona Satu dilakukan uji penuh. Sementara kapal lain kami cek tindak lanjut dari rekomendasi sebelumnya,” tambahnya.
Di Pelabuhan Kupang, tim Ditkapel bersama Marine Inspector KSOP Kelas III Kupang melakukan uji petik terhadap KM Sabuk Nusantara 90, KM Cakalang II, dan KM Lakaan. Pemeriksaan yang dipimpin Capt. Dicky Purnama pada 13 November 2025 itu menunjukkan bahwa ketiga kapal secara umum laiklaut. Meski demikian, terdapat sejumlah temuan teknis yang harus segera diperbaiki operator.
Fokus pengecekan meliputi dokumen dan sertifikat kapal, kondisi permesinan, sistem keselamatan, serta kelengkapan peralatan pelayaran. “Dengan prinsip Zero Compromise for Safety, tidak ada toleransi bagi kapal yang belum memenuhi standar keselamatan,” tegas Samsuddin.
Kemenhub memastikan uji petik kelaiklautan kapal dilakukan serentak di 15 pelabuhan utama sejak 1 hingga 30 November 2025. Langkah ini menjadi bagian dari mitigasi risiko kecelakaan pada masa lonjakan arus penumpang menjelang libur panjang. “Kami ingin memastikan seluruh kapal yang melayani masyarakat pada periode Nataru berada dalam kondisi terbaik. Keselamatan adalah prioritas nasional,” pungkas Samsuddin.




















