Headline.co.id, Pemerintah Kabupaten Morowali Melalui Badan Perencanaan Pembangunan ~ Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) mengadakan kegiatan penguatan Forum Kemitraan Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (PP-ATM) di Aula Bapelitbangda, Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, pada Jumat (14/11/2025). Acara ini dibuka oleh Sekretaris Bapelitbangda, Muhamad Rais Lamusa, yang mewakili Bupati Morowali.
Pertemuan ini diinisiasi oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) Wilayah Sulawesi Tengah dan dihadiri oleh perwakilan dinas kesehatan, lembaga swadaya masyarakat, serta unsur lintas sektor yang berkomitmen untuk memperkuat upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Dalam sambutan tertulis Bupati Morowali yang dibacakan oleh Rais Lamusa, disebutkan bahwa ADINKES berperan sebagai mitra strategis dalam memfasilitasi kebijakan kesehatan di tingkat pusat dan daerah. Salah satu kontribusi pentingnya adalah mendorong percepatan pemberantasan AIDS, TBC, dan Malaria menuju target eliminasi nasional pada tahun 2030.
Pertemuan kemitraan ATM ini difokuskan pada penguatan rencana aksi bersama lintas sektor melalui tiga langkah strategis. Pertama, integrasi rumusan ATM dalam dokumen perencanaan daerah, termasuk dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) APBD, hingga implementasi pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD tahun 2026–2027, serta sinkronisasi dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) perangkat daerah.
Kedua, kesepakatan kegiatan dan anggaran ATM pada level kelurahan/desa agar pencegahan dan pengendalian ATM menjadi prioritas hingga tingkat pemerintahan paling bawah. Ketiga, dukungan pendanaan lintas sumber yang meliputi komitmen dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), perusahaan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR), dan pemangku kepentingan lainnya untuk menopang upaya penanganan ATM secara berkelanjutan.
“Saya berharap dukungan dari kita semua, agar pertemuan kemitraan ATM ini dapat terlaksana dengan baik. Ini adalah bentuk pelayanan terbaik untuk menuju Sulawesi Tengah yang maju,” ujar Rais Lamusa. Sementara itu, PC RSSH Adinkes Sulteng, Hamiluddin, menegaskan bahwa tujuan utama pertemuan ini adalah memastikan isu ATM terintegrasi dalam seluruh dokumen perencanaan daerah, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa. “Keterlibatan seluruh sektor sangat penting, mengingat kasus ATM terus meningkat dari waktu ke waktu,” jelasnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi, diskusi kelompok, serta penyusunan rekomendasi bersama lintas pemangku kepentingan sebagai dasar tindak lanjut program.



















