Headline.co.id, Demak ~ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak berupaya meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir yang sering melanda wilayah Demak dan sekitarnya. Pemerintah Kabupaten Demak telah menjalin kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menangani banjir. Upaya yang dilakukan meliputi normalisasi sungai, pompanisasi, dan perbaikan saluran irigasi sebagai langkah mitigasi menghadapi musim hujan tahun ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris BPBD Demak, Rondiyah, dalam sebuah talkshow di RSKW 104.8 FM pada Kamis (13/11/2025). Dari sisi non-struktural, BPBD Demak telah melaksanakan berbagai kegiatan edukasi dan pembinaan masyarakat, termasuk pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA), Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), serta sosialisasi komunikasi, informasi, dan edukasi kebencanaan yang menyasar anak-anak sekolah hingga warga desa.
“Melalui Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD telah membentuk lima desa tangguh bencana pada 2025, yaitu Desa Sukodono, Desa Karangrejo, Desa Surodadi, Desa Doreng, dan Desa Wedung. Dengan terbentuknya DESTANA, masyarakat diharapkan siap dan sigap menghadapi bencana, baik sebelum, saat, maupun setelah bencana,” jelas Rondiyah.
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan kejadian bencana melalui contact center BPBD atau grup forum kejadian bencana di WhatsApp 0291682200. Selain itu, BPBD sedang mengembangkan aplikasi Sistem Peringatan Dini (SIPENI) yang memungkinkan masyarakat untuk melaporkan kejadian bencana dan kebutuhan saat bencana terjadi secara langsung.
“Berbagai antisipasi juga telah dilakukan, seperti sosialisasi menjaga sungai, normalisasi jalur aliran sungai, serta koordinasi lintas sektor dengan BBWS dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DINPUTARU) untuk menormalkan sungai yang mengalami sedimentasi tinggi,” tambah Rondiyah.




















