Headline.co.id (Jakarta) ~ Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyerukan pentingnya pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta penguatan kerja sama multilateral dalam menghadapi ancaman kejahatan lintas batas. Seruan ini disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: BNPB Tinjau Penanganan Banjir Semarang, Bentuk Satgas Pompanisasi dan Tambah Armada Operasi Cuaca
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Pasifik harus bersifat inklusif, adil, dan menyejahterakan semua pihak. Menurutnya, APEC memiliki peran penting dalam memastikan manfaat perdagangan dan investasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“APEC harus memastikan manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua orang sehingga tidak ada satu pun perekonomian yang tertinggal,” ujar Presiden Prabowo dalam forum tersebut.
Presiden menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta perlu diarahkan pada pembangunan ekonomi yang berpusat pada rakyat. Indonesia, lanjutnya, telah menunjukkan komitmen melalui berbagai program nasional untuk memperkuat UMKM dan koperasi.
Baca juga: BNPB Catat 26 Bencana di Awal November: Didominasi Banjir dan Cuaca Ekstrem, Ribuan Warga Terdampak
“Di Indonesia, kami menerapkan prinsip ini melalui program nasional yang memberdayakan usaha kecil dan koperasi untuk mengoptimalkan potensi mereka, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan,” ungkap Kepala Negara.
Selain fokus pada ekonomi rakyat, Presiden Prabowo juga menyoroti ancaman kejahatan lintas batas yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi kawasan. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antarnegara anggota APEC dalam menghadapi berbagai bentuk kejahatan ekonomi transnasional seperti penyelundupan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika.
“Kita tidak dapat mengatasi bahaya-bahaya ini sendirian. Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika merupakan ancaman nyata bagi masa depan perekonomian kita,” tegas Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memerangi korupsi dan praktik bisnis tidak sehat yang menghambat pertumbuhan ekonomi riil. Menurutnya, pengalaman Indonesia dalam melakukan reformasi tata kelola ekonomi menempatkan negara ini sebagai jembatan penghubung antara ekonomi maju dan berkembang di kawasan.
“Kami memerangi korupsi, penipuan, dan pebisnis rakus yang menghambat pertumbuhan riil. Pengalaman ini menempatkan Indonesia sebagai penghubung ekonomi maju dan berkembang dalam menghadapi tantangan ke depan,” ujar Presiden Prabowo.
Sebagai penutup, Presiden Prabowo mengajak seluruh negara anggota APEC untuk memperkuat kerja sama nyata dalam semangat multilateralisme. Ia menekankan pentingnya kolaborasi global yang berbasis keadilan dan tanggung jawab bersama untuk membangun kawasan Asia Pasifik yang tangguh dan berkelanjutan.
“Mari kita bekerja sama untuk mencapai tujuan ini,” pungkasnya.
Melalui pidato tersebut, Presiden Prabowo tidak hanya menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan komitmen kuat terhadap pemerataan ekonomi rakyat, tetapi juga menampilkan kepemimpinan aktif Indonesia dalam menjaga stabilitas dan keadilan ekonomi kawasan.

















