Headline.co.id (Pekalongan) — Sebanyak 500 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan diterjunkan ke masyarakat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Ekoteologi dan Pertanahan. Program yang diluncurkan di Kampus 2 UIN Pekalongan, Jawa Tengah, ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Kementerian Agama.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kesadaran hukum pertanahan, terutama dalam pendaftaran tanah wakaf dan rumah ibadah, sekaligus mengasah empati sosial serta kemampuan berpikir kritis mahasiswa.
Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid menegaskan, keterlibatan mahasiswa dalam program ini bukan sekadar diskusi akademis, tetapi aksi nyata dalam membantu masyarakat menyelesaikan persoalan pertanahan di lapangan.
“Kami perlu mengajak Saudara-saudara sekalian untuk urun tangan. Kami tidak hanya menuntut urun rembuk, tapi juga mengajak urun karya, urun tangan, dan urun kerja nyata lewat KKN Tematik ini,” ujar Nusron Wahid saat melepas peserta di Gedung Student Centre Kampus 2 UIN Pekalongan.
Menurutnya, KKN Tematik Ekoteologi dan Pertanahan adalah wujud nyata sinergi lintas sektor antara pemerintah dan perguruan tinggi untuk melindungi aset keagamaan dari sengketa atau penyalahgunaan.
“Harapan kami, selepas KKN Tematik ini, mahasiswa lulus menjadi sarjana yang applicable, yang bisa terjun langsung ke masyarakat, membantu urusan kerakyatan, keumatan, serta kenegaraan dan kebangsaan,” tegasnya dalam siaran pers yang diterima InfoPublik, Selasa (14/10/2025).
Program ini menargetkan pemetaan dan verifikasi 2.093 bidang tanah, terdiri atas 1.944 bidang di Kabupaten Pekalongan dan 149 bidang di Kota Pekalongan. Para mahasiswa akan berinteraksi langsung dengan masyarakat, lembaga keagamaan, serta aparat desa untuk memastikan legalitas tanah-tanah wakaf dan rumah ibadah tersebut.
Bagi mahasiswa, kegiatan ini bukan hanya pengabdian sosial, tetapi juga pembelajaran langsung tentang pentingnya kesadaran hukum agraria di tingkat akar rumput. Windi Tia Utami (20), Koordinator Desa Kelompok 26 KKN Tematik, menyampaikan bahwa seluruh peserta telah mendapatkan pembekalan menyeluruh sebelum diterjunkan.
“Kita sudah dikasih pembekalan terkait dengan administrasi, yuridis, teknis, dan segala macamnya. Jadi aku akan pastikan dulu semua tim paham,” tutur Windi.
Windi mengaku bangga bisa menjadi bagian dari program yang dinilai strategis ini. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa dalam persoalan pertanahan menunjukkan kepercayaan besar pemerintah terhadap peran generasi muda.
“Ini program inovasi yang luar biasa karena kolaborasi dengan banyak stakeholder. Terima kasih sudah berkolaborasi dengan kampus kami. Ini amanat yang luar biasa, apalagi kampus kami diberi kepercayaan besar untuk menjalankan program ini,” ujarnya.
Sebagai pilot project, program KKN Tematik Ekoteologi dan Pertanahan UIN Pekalongan akan menjadi percontohan untuk 12 kampus UIN lain di seluruh Indonesia. Dalam kegiatan penerjunan, hadir pula para rektor dan perwakilan dari 12 kampus UIN yang mendukung perluasan inisiatif kolaboratif ini.
Menteri Nusron menambahkan, KKN tematik seperti ini diharapkan menjadi sarana pembentukan karakter mahasiswa agar lebih peka terhadap persoalan sosial, lingkungan, dan kebangsaan.
“Itulah esensi mengapa mahasiswa Indonesia harus berpikir kritis dan berpihak kepada rakyat,” pungkasnya.
Turut hadir mendampingi Menteri ATR/BPN, sejumlah pejabat tinggi pratama Kementerian ATR/BPN, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah, Lampri, serta jajaran pejabat daerah yang ikut memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program ini.





















