Headline.co.id (Banyuwangi) ~ Gempa bumi magnitudo 5,7 yang mengguncang wilayah Banyuwangi dan Situbondo, Jawa Timur, Kamis (25/9/2025) sore, menyebabkan sedikitnya 50 rumah dan dua tempat ibadah mengalami kerusakan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan hingga Kamis malam tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa tersebut.
Baca juga: Kwarda DIY Resmi Gelar LT-IV Pramuka 2025, 44 Regu Ikuti Ajang Prestasi
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan hasil kaji cepat mencatat di Banyuwangi terdapat satu rumah dan satu tempat ibadah rusak ringan. Sementara itu, di Situbondo, sebanyak 21 rumah rusak berat, 11 rusak sedang, 16 rusak ringan, dan satu masjid mengalami kerusakan pada bagian atap.
“Pendataan lapangan masih berlangsung dan akan terus diperbarui,” ujar Abdul Muhari di Jakarta, Kamis malam.
Kronologi Gempa dan Dampaknya
Gempa berpusat di laut pada koordinat 46 kilometer timur laut Banyuwangi dan 54 kilometer tenggara Situbondo, dengan kedalaman 12 kilometer. Getaran gempa dirasakan cukup kuat selama 2–3 detik di kedua daerah tersebut, sehingga membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.
Hingga pukul 18.58 WIB, BNPB mencatat setidaknya terjadi 10 gempa susulan, dengan magnitudo terbesar 3,3. Meski menimbulkan kerusakan, gempa ini dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Menlu Rusia dan AS Tegaskan Komitmen Dialog Damai Soal Krisis Ukraina di New York
Imbauan BNPB kepada Warga
BNPB mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Abdul Muhari meminta warga menghindari bangunan yang retak, memeriksa jalur evakuasi, serta memastikan kondisi lingkungan sekitar aman.
“Masyarakat juga disarankan menyiapkan tas siaga bencana, mematikan aliran listrik, gas, dan air bila diperlukan, serta hanya mengikuti informasi resmi dari BMKG, BNPB, dan BPBD,” jelasnya.
Hingga pukul 21.20 WIB, laporan resmi menyebut belum ada korban jiwa akibat gempa tersebut. BNPB menegaskan pendataan kerusakan masih dilakukan untuk memastikan jumlah rumah dan fasilitas umum terdampak.
Baca juga: Wamenpar Resmi Buka F8 2025, Dorong Makassar Jadi Pusat Pariwisata Kreatif






















