Headline.co.id (Jakarta) ~ Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai melaksanakan program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) pada 2025. Program prioritas nasional ini menargetkan pembangunan 100 kampung nelayan modern di berbagai daerah dengan nilai anggaran Rp2,2 triliun. Pembangunan KNMP difokuskan untuk meningkatkan produktivitas, kesejahteraan, dan daya saing masyarakat nelayan serta pembudidaya ikan.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan, proyek awal tahun ini akan menyerap sedikitnya 7.000 tenaga kerja. “Ke depannya, Presiden menargetkan pembangunan sebanyak 4.000 titik KNMP, dengan tingkat penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 200 ribu orang,” ujar Teddy dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2025).
Program KNMP dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak nelayan, mulai dari penyediaan sarana produksi, penguatan koperasi sebagai penggerak usaha, hingga perbaikan infrastruktur dasar. Fasilitas yang akan dibangun meliputi dermaga, gudang beku, cold storage, hingga sentra kuliner hasil laut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menambahkan, arahan Presiden Prabowo Subianto menjadi kunci percepatan program ini. Anggaran yang semula diblokir dialihkan untuk membangun kampung nelayan. “Alhamdulillah, tahun ini ditargetkan 100 kampung nelayan dari anggaran yang dibintangi itu digeser untuk program ini,” kata Trenggono.
Transformasi kampung nelayan diharapkan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat pesisir. Jika sebelumnya rata-rata penghasilan nelayan hanya Rp3 juta per bulan, kehadiran infrastruktur seperti pabrik es dan cold storage diperkirakan mampu menggandakan pendapatan hingga Rp6 juta per bulan.
Dengan target pembangunan 1.100 kampung nelayan dalam lima tahun ke depan, program KNMP diyakini akan memperkuat kemandirian ekonomi pesisir serta mendorong nilai tukar nelayan (NTN) yang lebih stabil. Pemerintah berharap langkah ini dapat menjadi tonggak baru kesejahteraan masyarakat maritim Indonesia.























