Headline.co.id (Kuala Lumpur) ~ Pemerintah Malaysia memproyeksikan pemanfaatan energi nuklir sebagai sumber energi baru dapat dilakukan dalam kurun waktu 10 hingga 15 tahun mendatang. Proyeksi ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Fadillah Yusof pada Senin (2/9/2025), usai merujuk kajian mendalam mengenai kebutuhan energi masa depan negara tersebut.
Baca juga: Timnas Jerman Bungkam Irlandia Utara 3-1, Raih Kemenangan Perdana di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Fadillah menyebut, sejumlah negara di kawasan ASEAN seperti Indonesia, Singapura, Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Thailand juga tengah mempertimbangkan langkah serupa. Hal ini sejalan dengan perkembangan global yang menempatkan nuklir sebagai salah satu opsi energi bersih.
Baru-baru ini, dalam Pertemuan Menteri Energi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Korea Selatan, negara-negara anggota menyepakati bahwa energi nuklir dapat dijadikan alternatif untuk memastikan pasokan energi ramah lingkungan.
Menurut Fadillah, kebutuhan energi yang aman dan stabil menjadi krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Malaysia, terutama bagi industri berbasis digital seperti kecerdasan buatan (AI) dan pusat data yang sangat bergantung pada energi berkapasitas besar.
Baca juga: Belgia Libas Kazakhstan, Polandia Tundukkan Finlandia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
“Pemerintah kini juga mempertimbangkan energi nuklir sebagai salah satu sumber pasokan yang dapat menjamin ketersediaan energi untuk sektor industri strategis,” ujarnya, dikutip dari BERNAMA.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian Peralihan Tenaga dan Transformasi Air (PETRA) Malaysia telah menugaskan lembaga di bawahnya, MyPower, untuk melakukan studi komprehensif mengenai pemanfaatan energi nuklir. Studi ini mencakup aspek teknologi, keamanan, hingga dampak lingkungan.
Fadillah menambahkan, pengalaman global menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir generasi kedua hingga ketiga telah terbukti lebih maju dalam aspek teknologi, keamanan, dan ramah lingkungan. “Sebagian besar teknologi nuklir modern telah diterima masyarakat dunia sebagai sumber energi yang aman,” katanya.
Rencana pemanfaatan energi nuklir ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Malaysia dalam memperkuat ketahanan energi sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil, guna mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 6 September 2025: Antam Tembus Rp2,1 Juta per Gram, UBS dan Galeri24 Ikut Naik





















