Headline.co.id (Jakarta) — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menerima langsung dukungan sekaligus masukan dari para “Srikandi Perumahan”, sebutan bagi perempuan pengembang perumahan dari berbagai daerah, untuk memperkuat pelaksanaan Program Tiga Juta Rumah Presiden Prabowo Subianto.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian PKP, Wisma Mandiri II, Jakarta, Jumat malam, diwarnai semangat gotong royong dan komitmen bersama membangun hunian layak, baik bersubsidi maupun komersial.
“Terima kasih atas dukungan para Srikandi Perumahan yang tetap semangat membangun rumah untuk rakyat. Program Tiga Juta Rumah adalah amanat besar yang kita jalankan bersama,” ujar Maruarar.
Menteri PKP itu menegaskan pihaknya terbuka terhadap kritik, saran, dan aduan dari para pengembang, termasuk ketika mereka menghadapi hambatan di lapangan.
“Sampaikan kepada kami apabila ada kebijakan yang belum terlaksana. Kami akan tindak lanjuti, asalkan jelas siapa yang mengadukan dan apa persoalannya,” tegasnya.
Para Srikandi Perumahan yang hadir berasal dari berbagai asosiasi pengembang dan memiliki proyek di sejumlah daerah, mulai dari Cileungsi dan Bekasi (Jawa Barat), Solo (Jawa Tengah), Bandung, Palembang, Lombok, Bali, Sulawesi Selatan, hingga Papua.
Salah satu peserta, Nabila, pengembang asal Palembang, menyampaikan kebanggaannya bisa berkontribusi membangun rumah subsidi di Banyuasin. “Alhamdulillah, saya bisa bangun rumah subsidi semuanya di Banyu Asin. Tapi kami juga berharap fasilitas penunjang di sekitar perumahan mendapat perhatian,” katanya.
Nabila mengungkapkan, masih banyak kawasan rumah subsidi yang terletak di pinggiran kota menghadapi masalah akses jalan rusak. Selain itu, ia juga menyoroti penerapan Biaya Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang di beberapa daerah masih bersyarat dan belum sepenuhnya berjalan.
“Kalau akses jalannya baik, masyarakat bisa merasakan manfaat program ini secara maksimal. Kami berharap Pak Menteri juga bisa mendorong pemerintah daerah untuk memperbaikinya,” ujarnya.
Melalui dialog ini, diharapkan kolaborasi pemerintah dan pengembang perempuan dapat mempercepat terwujudnya target Program Tiga Juta Rumah sekaligus memastikan hunian yang dibangun benar-benar layak dan terjangkau bagi masyarakat.



















