Doa Ramadan Hari ke-3: Memohon Kekuatan Ibadah dan Penyucian Hati ~ Headline.co.id (Jakarta). Ramadan adalah bulan penuh rahmat di mana setiap hari menjadi kesempatan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada hari ketiga, kita diajak untuk memohon kekuatan dalam beribadah dan penyucian hati. Berikut doa lengkap beserta penjelasan faidahnya.
Baca juga: Apa Pengertian Hikayat: Karya Sastra yang Identik dengan Melayu dan Islam
Bacaan Doa Ramadan Hari ke-3
Arab: اَللّٰهُمَّ ارْزُقْنِي فِيهِ الذِّهْنَ وَالتَّنْبِيهَ، وَبَاعِدْنِي فِيهِ مِنَ السَّفَاهَةِ وَالتَّمْوِيهِ، وَاجْعَلْ لِي نَصِيبًا مِنْ كُلِّ خَيْرٍ تُنْزِلُ فِيهِ، بِجُودِكَ يَا أَجْوَدَ الْأَجْوَدِينَ.
Latin: Allahummarzuqni fihidz-dzihna wat-tanbih, wa ba’idni fihi minas-safahati wat-tamwih, waj’al li nashiban min kulli khairin tunzilu fihi, bijudika ya ajwadal ajwadin.*
Artinya: “Ya Allah, berikanlah aku rezeki kecerdasan dan kewaspadaan di hari ini. Jauhkanlah aku dari kebodohan dan kesia-siaan. Berikanlah bagianku dari segala kebaikan yang Engkau turunkan di bulan ini, dengan kemurahan-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.”
Baca juga: Mengenal Pengertian Fabel: Cerita Dongeng yang Mengajarkan Nilai Moral melalui Karakter Binatang
Penjelasan Makna Doa
- Meminta kecerdasan (Adz-Dzihn), yaitu Kemampuan berpikir jernih untuk membedakan hakikat kebenaran dan kewaspadaan (At-Tanbih) yang berarti kepekaan spiritual agar tidak terlena oleh godaan dunia. Di bulan Ramadan, pikiran yang cerdas dan hati yang waspada membantu kita optimal dalam ibadah, tadarus, dan menghindari maksiat.
- Lindungi dari kebodohan (As-Safah), perbuatan yang merugikan diri sendiri atau orang lain karena kurangnya ilmu. Dan dijauhkan dari kesiasiaan At-Tamwih) sebuah aktivitas tidak bernilai pahala, seperti ghibah atau menghabiskan waktu tanpa tujuan. Doa ini melindungi kita dari sikap gegabah dan membantu fokus pada amal produktif.
- Memohon bagian dari setiap kebaikan “Nashiban min kulli khairin”, bermakna permintaan agar Allah membukakan pintu rezeki, ilmu, dan keberkahan Ramadan. Setiap kebaikan di bulan Ramadan (seperti Lailatul Qadar, sedekah, atau tilawah) akan menjadi sarana peningkatan iman.
Baca juga: Bagaimana Hukum Wanita Umrah Sebelum Masa Iddah Habis? Apakah Diperbolehkan atau Tidak?
Faidah Membaca Doa Ini
- Meningkatkan Kualitas Ibadah: Dengan kecerdasan dan kewaspadaan, kita bisa menghindari riya’ (pamer) dan menjaga keikhlasan. “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya…” (QS. Al-Isra: 36).
- Mencegah Perbuatan Sia-Sia: Rasulullah SAW bersabda;“Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” (HR. Tirmidzi). Doa ini mengingatkan kita untuk memanfaatkan waktu Ramadan dengan bijak.
- Mendekatkan Diri kepada Allah: Memohon “kemurahan Allah” (bijudika) mengajarkan sikap tawakal bahwa semua kebaikan berasal dari-Nya. “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku dekat.” (QS. Al-Baqarah: 186).
Imam Al-Ghazali dalam karyanya Ihya Ulumuddin menulis: “Hati yang suci adalah cermin yang memantulkan cahaya kebenaran. Di bulan Ramadan, bersihkanlah ia dengan doa dan taubat.”
Doa hari ke-3 ini adalah ikhtiar membersihkan hati dari “karat” kebodohan dan kesia-siaan.
Tips Mengamalkan Doa
- Baca setelah salat fardhu agar konsisten dan terjadwal.
- Tadabburi maknanya, renungkan setiap kata sambil berusaha mengamalkan pesannya.
- Gabungkan dengan sedekah, sedekah membersihkan harta dan menyucikan jiwa.
Ramadan adalah bulan transformasi untuk menuju yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan doa hari ke-3, kita meminta Allah SWT membimbing langkah menuju versi terbaik diri.
Baca juga: Apa itu Hilal? Ini Pengertian Perpaduan Metode hingga Pendapat Para Ahli

















