Sosialisasi Pencegahan Stunting di Gunungsaren Lor, Mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata Gandeng Puskesmas Srandakan ~ headline.co.id (Bantul). Kelompok 25 Mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata menggelar sosialisasi pencegahan stunting di Posyandu Mekar Sari, Dusun Gunungsaren Lor. Kegiatan ini menggandeng narasumber dari Puskesmas Srandakan, Alifah Sharfina Hanifi, S.Gz, serta perwakilan mahasiswa, Natania, dengan tujuan meningkatkan pemahaman ibu-ibu balita tentang pentingnya mencegah stunting sejak dini.
Baca juga: Polisi Pasang Larangan Memancing di Jembatan Senggol Pasca Insiden Maut
Sebanyak 10 mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 25 turut serta dalam kegiatan ini, di antaranya Gerend Erlina Ayu Putri Suratman, Faiha Putri Kanza, Mu’in Musafik, Dzul Fattah Sifah, Riski Efendi, Main Alfi Ainasalsabila, Juliana Sari, Nurul Fadilah, Putri Nurkholella, dan Annisa H Ifnu R. Dalam pemaparannya, Alifah menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Dampaknya tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif anak di masa depan.
Salah satu poin utama dalam sosialisasi ini adalah pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Beberapa ibu yang hadir mengajukan pertanyaan seputar manfaat ASI dan cara pemberian yang benar. Narasumber menjelaskan bahwa ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal bayi serta memperkuat daya tahan tubuhnya.
Baca juga: Polres Bantul Bagikan Helm Gratis, Kampanye Keselamatan Jelang Mudik Lebaran
Selain itu, diskusi juga menyoroti pentingnya pola makan seimbang bagi balita. Narasumber menekankan pentingnya konsumsi protein, vitamin, dan mineral dalam jumlah cukup agar anak tumbuh sehat dan terhindar dari risiko stunting. Mitos-mitos yang beredar di masyarakat, seperti anggapan bahwa stunting hanya terkait dengan faktor keturunan atau bahwa anak yang bertubuh pendek pasti mengalami stunting, juga diluruskan dalam kesempatan ini.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Salah satu ibu, Siti (35), mengungkapkan bahwa dirinya baru memahami bahwa stunting tidak hanya berhubungan dengan tinggi badan, tetapi juga dengan perkembangan otak anak. Sementara itu, Rina (29) menyadari pentingnya memastikan anak tetap mendapatkan asupan gizi meskipun mereka sedang tidak berselera makan.
Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan stunting. Mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata bersama Puskesmas Srandakan berharap ilmu yang disampaikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
Baca juga: 5 Strategi Cerdas Membeli Mobil Baru dengan Skema Kredit