Aplikasi Temu: Bayangkan Amazon, Jauh Lebih Murah, dan Mematikan bagi UMKM
Headline.co.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memperingatkan bahaya aplikasi e-commerce Temu dan menegaskan bahwa pemerintah akan mencegahnya masuk ke Indonesia.
“Temu sangat berbahaya bagi UMKM kita. Kami akan memantaunya dan tidak akan membiarkannya masuk ke Indonesia,” tegas Budi dalam Raker bersama Komisi I DPR RI.
Pemerintah prihatin dengan potensi dampak negatif Temu terhadap ekosistem digital yang sehat dan menguntungkan bagi masyarakat. Aplikasi ini, yang berasal dari China, terkenal dengan harga barangnya yang sangat murah karena subsidi besar-besaran.
“Jika Temu masuk, banyak UMKM kita yang akan dirugikan. Kita tidak ingin itu terjadi,” kata Budi.
Pemerintah telah mengantisipasi masuknya Temu dengan menerbitkan sejumlah regulasi, termasuk Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023. Peraturan ini membatasi jumlah harga barang yang dapat dibeli secara lintas negara, mewajibkan perusahaan e-commerce membuat kantor perwakilan di Indonesia, dan memisahkan definisi antara media sosial dengan e-commerce.
Menteri Koperasi UKM Teten Masduki juga telah menyatakan akan berdiskusi dengan Kementerian Hukum dan HAM terkait lisensi usaha Temu. Ia khawatir platform ini dapat memberikan persaingan tidak sehat bagi UMKM.
“Kami akan memastikan bahwa ada kebijakan yang adil bagi semua pihak, termasuk UMKM,” kata Teten.
Dampak besar Temu telah terlihat di Amerika Serikat dan Eropa, di mana aplikasi ini telah membanjiri pasar dengan barang-barang murah dan mengancam bisnis lokal. Direktur Utama Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada, menyebut Temu sebagai “aplikasi jahat” yang dapat mematikan UMKM.
“Temu memberikan subsidi harga hingga 100%, hanya membebankan biaya ongkos kirim. Ini tidak adil dan akan membunuh UMKM kita,” ujar Wientor.
Ia berasumsi bahwa barang yang dijual di Temu adalah barang-barang yang tidak laku di China, sehingga pemerintah China perlu mengeluarkannya dari negaranya dengan cara menjualnya dengan harga murah.
“Kami mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap Temu dan melindungi UMKM Indonesia dari persaingan tidak sehat,” tutup Wientor.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240907131528-37-569975/aplikasi-pembunuh-umkm-mau-masuk-ri-dianggap-berbahaya-picu-phk.



















