Pemerintah AS Peringatkan Nippon Steel Soal Akuisisi US Steel
Pemerintah Amerika Serikat melalui Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) mengeluarkan peringatan kepada perusahaan baja Jepang, Nippon Steel, terkait akuisisi senilai US$ 14,9 miliar (Rp 229 triliun) atas produsen baja lokal, US Steel.
CFIUS mengungkapkan, akuisisi tersebut berpotensi menimbulkan risiko keamanan nasional dengan merugikan industri baja Amerika. Kesepakatan itu juga dianggap akan menciptakan monopoli yang dapat mematikan persaingan di pasar baja AS.
“Komite telah mengidentifikasi risiko terhadap keamanan nasional Amerika Serikat yang timbul sebagai akibat dari transaksi itu,” bunyi surat CFIUS.
Partai Republik dan Partai Demokrat sama-sama menentang akuisisi tersebut. Wakil Presiden AS sekaligus kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menyatakan ingin US Steel tetap dimiliki dan dioperasikan oleh Amerika. Sementara itu, mantan Presiden AS dan kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, berjanji akan memblokir akuisisi jika terpilih.
Menanggapi penolakan tersebut, US Steel menyatakan bahwa pembatalan akuisisi akan berdampak serius pada pasokan baja di AS. Mereka berpendapat bahwa akuisisi justru akan menguntungkan industri baja Amerika dan tidak melanggar keamanan nasional.
“Kami akan berupaya semua opsi hukum untuk memastikan transaksi ini selesai,” tegas juru bicara US Steel.
Pengambilalihan US Steel oleh Nippon Steel diperkirakan akan menciptakan salah satu perusahaan baja terbesar di dunia di luar China. Namun, saham US Steel anjlok hampir 20% setelah laporan penolakan pemerintah AS.
Kasus ini menjadi perhatian internasional karena menunjukkan intervensi politik dalam industri baja AS dan potensi ancaman “perang dagang” dengan sekutu. Sebelumnya, CFIUS hanya memblokir lima investasi asing di AS, dan kebijakan perlindungan industri baja telah diterapkan sejak masa pemerintahan George W. Bush.
“Sikap Jepang terkait pemberitaan ini masih belum jelas, tetapi posisi ekonomi baja AS masih memainkan peran penting dalam jiwa nasional Amerika,” ungkap Alan Wolff, peneliti tamu di Peterson Institute for International Economics.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240905145335-4-569430/awas-perang-dagang-baru-dimulai-as-vs-jepang.



















