Headline.co.id (Jakarta) ~ Sejak dua bulan terakhir, Polri telah menembak puluhan bandar narkoba yang melawan petugas ketika hendak ditangkap. Pengamat kepolisian, Dr Edi Hasibuan menyampaikan tindakan tegas terhadap bandar narkoba oleh Polri dan jajarannya dalam dua bulan terakhir menuai apresiasi publik.
baca juga : Menkes Terawan Terus Pantau Kesehatan WNI dari Wuhan di Natuna
Sejak Kapolri Jenderal Pol Idham Azis telah memberikan perintah kepada seluruh jajarannya agar tidak ragu bertindak tegas terhadap bandar kakap narkoba yang sudah meresahkan masyarakat, kata Edi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menjelaskan, berdasarkan data dari Badan Reserse Polri setidaknya sudah 25 bandar dan kurir narkoba terpaksa ditembak pada Desember 2019 dan Januari 2020 karena melawan dan menembak polisi saat ditangkap.
“Publik memberi apresiasi atas kinerja Bareskrim Polri dipimpin Komjen Pol Listyo Sigit yang terus menekan dan mempersempit peredaran narkoba di tengah masyarakat,” kata mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini.
baca juga : Bukti Rasa Hormat ke Fatmawati, Presiden Resmikan Monumen Fatmawati di Bengkulu
Dosen Universitas Bhayangkara ini menyampaikan kinerja kepolisian yang gencar memerangi pengdar narkoba merupakan tugas Polri sebagai pelindung dan penegak hukum yang profesional berkeadilan. ketegasaan kepolisian dalam memberantas kejahatan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Dia menjelaskan sejumlah kasus besar narkoba yang ditangani jajaran Polri antara lain perdagangan ganja jaringan Aceh – Medan – Jakarta – Bandung dengan menyita 250 kg ganja, dan kasus 288 kg sabu-sabu jaringan internasional.
“Kami melihat, Polri telah menyelamatkan jutaan masyarakat dari bahaya narkoba,” katanya.
baca juga: Kapolri Idham Azis Mutasi 8 Kapolda, ini Daftar dan Jabatannya
Melihat peredaran narkoba kini semakin meresahkan, dia mengajak semua pihak Polri, TNI, BNN, Lembaga Pemasyarakatan dan Bea Cukai agar meningkatkan koordinasi dan bersatu memerangi peredaran narkoba.
“Kami melihat pelabuhan-pelabuhan ilegal yang selama ini menjadi masuknya narkoba perlu diawasi dengan ketat,” kata Edi.