Headline.co.id: Pemerintah Genjot Hilirisasi Sawit untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Jakarta – Pemerintah bertekad menggenjot hilirisasi sektor perkebunan kelapa sawit pada tahun depan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, mendorong kinerja ekspor, dan mendukung pengembangan energi terbarukan melalui biodiesel.
“Hilirisasi tidak hanya pada sektor pertambangan, tetapi juga sawit. Ini merupakan salah satu komoditas andalan Republik Indonesia,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers RAPBN 2025, Jumat (16/8).
Menkeu menekankan bahwa pengoptimalan nilai ekspor kelapa sawit dapat dilakukan melalui pajak ekspor dan tarif bea keluar. Kinerja ekspor sawit menunjukkan pertumbuhan positif dari 16,8 miliar dolar AS pada 2015 menjadi 23,9 miliar dolar AS pada 2023.
Pemerintah juga berkomitmen menjaga stabilitas harga sawit pada tingkat yang wajar guna melindungi kesejahteraan petani. Selain itu, pemerintah berupaya memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) beserta produk turunannya, termasuk biodiesel, bagi konsumen.
Volume penyaluran biodiesel meningkat signifikan dari 0,92 juta kiloliter pada 2015 menjadi 2,24 juta kiloliter pada 2023. Hal ini berdampak positif pada penghematan devisa impor solar, yaitu dari Rp3,7 triliun pada 2015 menjadi Rp121,5 triliun pada tahun lalu.
Penghematan ini tidak hanya membantu menghemat devisa, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi sebesar 32,7 juta ton karbondioksida ekuivalen (CO2e) pada 2023.
Selain kelapa sawit, pemerintah juga memprioritaskan hilirisasi komoditas pertanian lainnya, seperti karet, kelapa, dan kakao, untuk periode 2025-2029. Hal ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4267755/pemerintah-perkuat-hilirisasi-sawit-pada-2025-demi-sejahterakan-petani.






















