Medali Perak Olimpiade, Sha’Carri Richardson Cetak Sejarah dengan kuku Berhias
Pada debutnya di Olimpiade 2024, pelari cepat Amerika Serikat Sha’Carri Richardson menarik perhatian tidak hanya karena prestasinya yang membanggakan, tetapi juga karena penampilannya yang unik.
Meskipun bertanding dalam ajang olahraga bergengsi, Richardson tetap mempertahankan gaya khasnya. Kuku berhias yang menjadi ciri khasnya menjadi sorotan saat ia berlari di ajang lari 100 meter putri.
Richardson meraih medali perak dengan catatan waktu 10,87 detik, hanya tertinggal 0,15 detik dari Julien Alfred dari Saint Lucia. Prestasi ini semakin membanggakan mengingat ini adalah pengalaman pertama Richardson tampil di Olimpiade.
Nail art Richardson bak jimat keberuntungan. Padahal, banyak atlet profesional justru memilih tampil polos dan fokus pada kekuatan fisik mereka.
Menurut Dr. Danielle Adams Norenberg, pemimpin tim psikolog di UK Sports Institute, penampilan unik Richardson seperti nail art justru berdampak positif pada mental atlet.
“Saya hadir untuk membantu atlet menemukan cara terbaik mengekspresikan diri untuk meningkatkan performa, dan mendukung metode pilihan mereka,” kata Norenberg kepada The Guardian.
Richardson mengungkapkan bahwa kuku panjangnya tidak mengganggu kegiatan olahraganya. “Selama kuku tidak mengganggu pengikatan sepatu, panjangnya dianggap aman,” ujar Kinaya Haug, nail artist Richardson, kepada Essence.
Nail art Richardson hadir dalam model runcing berwarna-warni dengan detail tiga dimensi yang berkilauan. Kuku Richardson menjadi bukti bahwa penampilan fisik tidak menghalangi kesuksesan seseorang, bahkan di ajang olahraga sekelas Olimpiade.
Artikel ini disadur dari Atlet Ini Pakai ‘Jimat’ di Kukunya Saat Tanding Lari di Olimpiade






















