Headline.co.id, Bantul – Sebuah tragedi menyedihkan kembali melanda Kabupaten Bantul, kali ini menelan korban seorang warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT). DW (28), begitu inisial korban, meninggal dunia akibat tersengat listrik saat sedang melakukan perbaikan atap genteng yang bocor di Banguntapan, Bantul.
Baca juga: Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Penipuan Modus Penggandaan Uang di Piyungan Bantul
Kepolisian setempat mencatat bahwa ini merupakan kasus keempat yang terjadi di awal tahun 2024, dimana korban tewas akibat tersengat listrik. Kejadian serupa sebelumnya menimpa AR (43), seorang warga Kalurahan Timbulharjo, Sewon, Bantul, yang meninggal saat berusaha memperbaiki lampu di lokasi tempatnya bekerja di Jalan Parangtritis Km 9 Balong, Timbulharjo.
Pada Senin (29/1/2024), seorang pekerja bangunan juga ditemukan meninggal dunia di atap gapura masuk perumahan di Jalan Pleret KM 2.5, Jambidan, Banguntapan. Korban, yang sedang mengecek instalasi air di atap bangunan, tersengat listrik saat memasang keramik kamar mandi.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan perbaikan atau pemasangan instalasi listrik. Dalam keterangannya, Jeffry menyampaikan bahwa kecelakaan serupa bisa dihindari dengan menghindari aktivitas yang berisiko, seperti membangun rumah dalam jarak kurang dari 3 meter dari jaringan listrik tegangan menengah 20 KV.
Selain itu, warga juga diingatkan untuk tidak melakukan penebangan pohon, bambu, atau tanaman lainnya yang dekat dengan jaringan listrik. Aktivitas lain yang perlu dihindari antara lain adalah mendirikan tiang antena TV, tiang telepon, parabola, pemancar alat telekomunikasi lainnya yang berdekatan dengan jaringan listrik, membakar sampah di bawah jaringan listrik, bermain layang-layang, menerbangkan drone, dan melempar/menyentuhkan benda ke sekitar jaringan listrik.
Baca juga: Skandal Investasi Hotel di Jogja: KB Bukopin Ambil Sikap Tegas
Jeffry juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap bahaya listrik saat musim hujan. Mengingat sifat konduktor air yang mampu mengantarkan listrik, diperlukan kewaspadaan ekstra. Seluruh kabel di instalasi listrik harus dicek agar tidak ada yang terbuka, dan hindari berteduh di dekat instalasi listrik seperti tiang, gardu, panel PJU, dan lainnya.
Warga juga disarankan menggunakan sepatu boot yang kedap air saat melewati genangan air dan sarung tangan karet jika menyentuh instalasi listrik dalam kondisi basah. Jeffry menekankan pentingnya memberi tanda bahaya dan melaporkan kejadian berpotensi bahaya ke contact center PLN 123.
Baca juga: Mundur sebagai Menko Polhukam, Mahfud MD Akan Serahkan Langsung Surat Pengunduran Diri ke Jokowi
Dalam penutupan imbaunya, Jeffry menekankan bahwa perbaikan atau pemasangan instalasi listrik sebaiknya diserahkan kepada ahli kelistrikan. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan korban jiwa akibat tersengat listrik di masa mendatang. Tragedi ini menjadi cambuk bagi masyarakat untuk lebih memahami risiko listrik dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Terimakasih telah membaca Tragedi Tersengat Listrik Kembali Hantui Bantul: Empat Korban Jiwa di Awal Tahun 2024 semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News Headline dan ikuti berita terbaru di Chanel WA Headline.
Baca juga: Mantan Dokter Gadungan PSS Sleman Diringkus, Striker Super Elja Bersyukur


















