Menjaga Citra Pariwisata: Gunungkidul Ajak Pelaku Usaha Tidak Naikkan Harga saat Libur Natal ~ Headline.co.id (Gunungkidul). Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, gencar mengimbau para pedagang dan pelaku jasa usaha wisata untuk tidak menaikkan harga makanan dan layanan lainnya selama libur Natal dan Tahun Baru. Hal ini dilakukan untuk menjaga citra pariwisata daerah tersebut.
Baca juga: KPU Akan Evaluasi Debat Perdana Libatkan Tim Pemenangan Capres
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menekankan bahwa sektor pariwisata adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat, pelaku jasa pariwisata, dan pelaku wisata lainnya agar tidak memanfaatkan momen libur ini untuk meraih keuntungan dengan menaikkan harga secara tidak wajar.
“Jangan sampai ada kenaikan harga yang tidak wajar dan menjadi viral. Kami berharap harga makanan di restoran atau tempat lainnya tetap sejalan dengan standar yang berlaku,” ungkap Sunaryanta.
Bupati juga menyoroti dampak negatif dari kenaikan harga yang tidak sesuai. Selain merugikan pedagang yang bersangkutan, pedagang lainnya juga dapat terkena imbasnya. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pelaku usaha untuk bersikap bijak dalam menetapkan harga.
Baca juga: Ganjar Pranowo Menegaskan Komitmennya untuk Membawa Perubahan dalam Demokrasi Indonesia
Selain imbauan terkait harga, Bupati juga menyarankan agar pelaku wisata dan pedagang menyiapkan menu dan daftar harga yang terpampang dengan jelas. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kejelasan kepada pengunjung sekaligus mencegah praktik kenaikan harga yang tidak transparan.
“Kami menginginkan libur Natal dan Tahun Baru ini dapat disambut dengan ramah dan kebaikan. Mari kita hindari situasi di mana barang dagangan dijual dengan harga yang tidak masuk akal,” imbau Sunaryanta.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, juga memberikan imbauan kepada pengelola objek wisata di daerah tersebut. Surat edaran tersebut difokuskan pada objek wisata dengan risiko tinggi, seperti susur sungai bawah tanah Kalisuci dan Gua Jomblang. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan selama libur Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Debat Memanas Capres: Prabowo dan Anies Saling Sindir, Ganjar Tertawa
“Kami menekankan kepada pengelola objek wisata untuk selalu memperhatikan operasional dan prosedur standar dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan,” kata Oneng. Di Gunungkidul, terdapat setidaknya 18 destinasi wisata dengan risiko tinggi yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Dengan adanya imbauan ini, diharapkan libur Natal dan Tahun Baru di Gunungkidul dapat berlangsung dengan lancar tanpa terjadi masalah harga yang merugikan pengunjung dan merusak citra pariwisata daerah.
Terimakasih telah membaca Menjaga Citra Pariwisata: Gunungkidul Ajak Pelaku Usaha Tidak Naikkan Harga saat Libur Natal semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News.
Baca juga: Pernikahan Sesama Jenis Perempuan di Cianjur Tidak Tercatat di KUA Sukaresmi





















