Contents
2. Menyingkirkan halangan (kafful adza)
Halangan di jalan ada yang terjadi akibat perbuatan kita dan ada yang karena pihak lain.
a. Menghindarkan diri menjadi halangan
Yang pertama-tama harus kita lakukan ketika berada di jalan adalah menghindarkan diri menjadi bagian dari halangan jalan. Seorang muslim adalah orang yang senantiasa menjaga orang-orang muslim selamat dari lisan dan perbuatannya (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan ad-Darimi).
Baca juga: Lirik Sholawat Natawassal Bil Hubabah Arab Latin Terjemahan Serta Maknanya
Beberapa aktifitas yang sering menjadi halangan jalan antara lain:
o Menyelenggarakan acara di bahu atau badan jalan
Larangan Rasulullah agar tidak duduk-duduk di pinggir jalan barangkali karena kekhawatiran beliau akan terjadinya gangguan fungsi jalan sebagai sarana bagi para pemakai jalan dalam melakukan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain. Beliau memberikan dispensasi hanya apabila hak-hak jalan dapat dijaga.
Menyelenggarakan acara seperti pesta pernikahan, pertunjukan, atau lainnya dengan membuat panggung atau tenda di sebagian badan jalan, sebaiknya tidak dilakukan, karena dapat menyebabkan kemacetan atau setidak-tidaknya membuat perjalanan orang terganggu.
Baca juga: Bacaan Sholawat Syifa Arab Latin dan Artinya Lengkap Dengan Keutamaan Sholawat Penyembuh Penyakit
o Parkir sembarangan
Memarkir kendaraan yang mengakibatkan terhambatnya perjalanan orang lain termasuk perbuatan mengambil hak jalan:
Parkir di tepi jalur berputar mengambil hak jalan kendaraan yang sedang berbalik arah. Parkir di jalanan sempit mengambil hak jalan kendaraan yang melewati jalan itu. Parkir di depan pintu garasi orang lain mengambil hak jalan kendaraan tuan rumah. Parkir di tikungan menyebabkan pengguna jalan lainnya berada dalam bahaya.
Baca juga: Tata Cara Niat Puasa Syawal dan Berapa Hari Jumlah Puasa
Hendaklah memarkir kendaraan di tempat yang aman, tidak mengganggu dan membahayakan perjalanan orang lain
o Mengabaikan aturan dan rambu-rambu lalu lintas
Aturan dan rambu-rambu lalu lintas dibuat untuk kelancaran dan keamanan berlalu lintas. Mengabaikannya selama di jalan berakibat terganggunya lalulintas kendaraan dan keamanan pengguna jalan.
Lewatilah jalur jalan yang menjadi hak Anda, jangan mengambil jalur yang menjadi hak orang lain karena membahayakan orang lain dan diri sendiri.
Baca juga: Tata Cara Niat dan Doa Mandi Sebelum Sholat Idul Fitri
Saat Anda mau belok kanan di depan traffic light, tempat antrian Anda di jalur paling kanan. Bila Anda mengambil jalur kiri, Anda mengambil hak kendaraan yang mau berjalan lurus dan Anda telah melakukan perbuatan yang membahayakan.
Di belokan ada marka jalan di tengah-tengah berupa garis tidak putus-putus, hak Anda melewati jalur sebelah kiri garis. Menjalankan kendaraan hingga keluar garis berarti mengambil hak jalan kendaraan yang berasal dari arah berlawanan dan menjadi potensi bahaya.
Baca juga: Lirik Lagu Maulana Ya Maulana Ya Sami Duana Opick Viral di Tiktok
Melewati jalur yang bukan hak Anda, berarti telah mengambil hak jalan orang lain.
b. Menyingkirkan halangan yang ada di jalan
Menyingkirkan halangan yang mengganggu perjalanan orang dan kendaraan adalah amalan mulia.
Dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda: “Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan, atau enam puluh tiga sampai enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama adalah perkataan, LAA ILAAHA ILLALLAHU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu adalah sebagian dari iman.” (Kitab Muslim HN 51. Kitab Nasa’i HN 4919).
Baca juga: Mau Mudik? Ini Bacaan Doa Memohon Keselamatan di Perjalanan Agar Selamat Sampai Tujuan
Menyingkirkan halangan di jalan merupakan amalan yang bernilai sedekah. Dari Abu Dzar dari Nabi SAW. beliau bersabda: “Setiap hari setiap persendian anak Adam harus disedekahi, salam yang diberikan kepada orang yang dijumpainya adalah sedekah, setiap perintahnya kepada kebaikan adalah sedekah, setiap larangannya dari yang munkar adalah sedekah, membuang hal yang mengganggu jalan adalah sedekah, dan persetubuhannya dengan isteri adalah sedekah.” (Kitab Abu Daud HN 4564).
Nabi bersabda: “Kamu juga bisa bersedekah, kamu menyingkirkan tulang dari jalan adalah sedekah, menunjukkan jalan adalah sedekah, menolong orang yang lemah dengan kelebihan kekuatan yang kamu miliki adalah sedekah, penjelasanmu kepada orang yang bingung adalah sedekah dan persetubuhanmu dengan istrimu adalah sedekah.” (Kitab Tirmidzi HN 1879).
Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Sunnah Lailatul Qadar Lengkap Dzikir dan Doanya
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Ketika laki-laki sedang berjalan dan menemukan ranting berduri di tengah jalan, kemudian dia menyingkirkan ranting tersebut hingga Allah pun bersyukur kepadanya lalu mengampuni dosa-dosanya.” (Kitab Muslim HN 3538).
Baca halaman selanjutnya tentang 7 Adab Dan Etika Di Jalan Raya Menurut Islam






















