Disdagkop UKM Pekalongan Berikan Edukasi Jadi Konsumen Cerdas ~ Headline.co.id (Pekalongan). Di tengah maraknya transaksi daring, masyarakat didorong untuk menjadi konsumen cerdas. Caranya dengan teliti mengecek kondisi produk yang akan dibeli.
Baca juga: Rilis Aplikasi Mobile HajiPintar, Kini Daftar Haji Bisa Daftar Online
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop-UKM) Kota Pekalongan, Budiyanto, pada Sosialisasi Edukasi Perlindungan Konsumen bagi Masyarakat, di Hotel Sahid Mandarin Kota Pekalongan, beberapa waktu lalu. Menurutnya, ketelitian tidak hanya dalam memperhatikan kondisi fisik, tapi juga informasi lainnya.
“Kalau konsumen itu mau memakai barang maupun jasa harus diteliti dahulu, baik dari segi expired (masa kedaluwarsa), produksi, fisik barangnya, dan sebagainya. Apabila mereka ragu-ragu, ya tidak usah beli. Tetapi, kalau barang itu cocok dan terlanjur dibeli, di tengah jalan mengalami masalah, ya dari Dindagkop akan memproses,” bebernya.
Baca juga: Dukung Keputusan PBB, Menag: Islamofobia dan Gelombang Ketakutan terhadap Agama Harus Diperangi
Budiyanto mengutarakan, kegiatan sosialisasi yang diikuti pelaku usaha, tokoh masyarakat, pemuda karang taruna setempat tersebut diharapkan mendorong para peserta untuk menjadi agen informasi. Mereka dapat mengajarkan masyarakat tentang cara menjadi konsumen cerdas.
Sementara itu, Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Arif Sambodo, menjelaskan, kegiatan sosialisasi sejenis perlu dilakukan secara kontinyu. Sehingga masyarakat mengetahui mengenai hak dan kewajiban mereka sebagai konsumen.
Baca juga: Cegah Stunting! Mahasiswi UGM: Pemberian Sinbiotik Dapat Tingkatkan Status Gizi Anak Stunting
Arif mengakui, sekarang ini masyarakat dituntut melek teknologi, agar tidak tertipu dengan tawaran-tawaran tertentu, baik berupa produk barang, ataupun jasa.
“Karena dinamika yang ada ini bergerak terus. Transaksi-transaksi perdagangan, bahkan via online yang sifatnya untuk produk barang, sudah berkembang pesat. Dan adanya penipuan-penipuan investasi bodong yang memanfaatkan dunia maya. Oleh karena itu, kita jangan mudah tergiur dengan tawaran-tawaran investasi yang tidak jelas,” tutur Arif.
Baca juga: Bupati Boyolali Resmikan Gedung baru Perpustakaan “Remen Maos”




















